bagi para pembaca blok saya, ini sebuah sudut pandang dari agama hindu , tentang masa / zaman bumi.bisa sebagai perbandingan pengetahuan kita dan para peneliti untuk sebuah ilmu pengetahuan.dan cobalah untuk mencari sudut pandang lain, untuk membandingkan juga menambah wawasan.
sebab sejarah sangat penting bagi kita. menurut saya sejarah adalah contoh kehidupan yang pasti akan berlaku kembali pada zaman sekarang,cuman dalam bentuk dan versi lain, tetapi pada dasarnya sama.
1. SWAYAMBHU ADALAH MANU YANG PERTAMA. IA ADALAH PEMIMPIN-
PENEGAK HUKUM DAN WAKTU HIDUPNYA DISEBUT DENGAN SWAYAMBHU MANVANTARA. DALAM
MANVANTARA INI TUJUH PUTRA SPIRITUAL (MANASAPUTRA) BRAHMA- MARICHI, ATRI,
PULAHA, KRATU, PULATSYA DAN VISHISTA TINGGAL SEBAGAI RSI YANG AGUNG DI UTARA.
2.
YANG KEDUA ADALAH SWAROCHISHA MANVANTARA
DENGAN SWAROCHISHA SEBAGAI MANU. ROCHANA AKAN MENEMPATI TEMPAT INDRA. PARA DEWA
DISEBUT DENGAN TUSHITA. URDHWASTHAMBHU, PARASTHAMBHU, RISHABHA, VASUMANTHA,
JYOTISMANTA, DYUTIMANTA, ROCHISHMANTA ADALAH TUJUH RSI.
3.
UTTAMA MANVANTARA ADALAH YANG KETIGA. UTTAMA
ADALAH SEORANG MANU. SATYA (KEBENARAN), VEDA (WEDA) DAN SHRUTI (KITAB AGUNG)
ADALAH DEWANYA. SATYAPITA ADALAH INDRA. URTHWASTHAMBHA DAN YANG LAINNYA ADALAH
TUJUH RSI.
4.
MANU YANG KEEMPTA ADALAH TAMAS DAN
MANVANTARANYA DISEBUT DENGAN TAMASA MANVANTARA. TAMASA ADALAH MANU. TRISHANKU
ADALAH INDRA. DEVABAHU DAN YANG LAINNYA ADALAH TUJUH RSI SEMENTARA ITU
BHUTARAJASKA ADALAH DEWA SWAYAMBHU ADALAH MANU YANG PERTAMA. IA ADALAH
PEMIMPIN- PENEGAK HUKUM DAN WAKTU HIDUPNYA DISEBUT DENGAN SWAYAMBHU MANVANTARA.
DALAM MANVANTARA INI TUJUH PUTRA SPIRITUAL (MANASAPUTRA) BRAHMA- MARICHI, ATRI,
PULAHA, KRATU, PULATSYA DAN VISHISTA TINGGAL SEBAGAI RSI YANG AGUNG DI UTARA.
YANG KEDUA ADALAH
SWAROCHISHA MANVANTARA DENGAN SWAROCHISHA SEBAGAI MANU. ROCHANA AKAN MENEMPATI
TEMPAT INDRA. PARA DEWA DISEBUT DENGAN TUSHITA. URDHWASTHAMBHU, PARASTHAMBHU,
RISHABHA, VASUMANTHA, JYOTISMANTA, DYUTIMANTA, ROCHISHMANTA ADALAH TUJUH RSI. NYA. INDRA AKAN
MENJADI DEWA WISNU.
6.
YANG KEENAM ADALAH CHAKASHUSHA MANVANTARA
DENGAN CHAKSHU SEBAGAI MANU DENGAN MEDHARHIDHI, PAULATSYA, VASU, KASHYAPA,
JYOTISHMANTHA, BHARGAWA DAN DHRITIMANTHA SEBAGAI TUJUH RSI.
7.
MANNVANTARA YANG KETUJUH ADALAH VYWASWATA
MANVANTARA. VYWASWATA ADALAH MANU. KASHYAPA, ATRI, VASHISTHA, VISHWAMITRA,
GAUTAMA, JAMADAGNI, BHARADWAJA ADALAH TUJUH RSI. SADHWI, RUDRA, VISHWADEWA,
VASUMATA, ADITYA, ASHWINI KUMARA ADALAH PARA DEWA. PAKASHASANA ADALAH INDRA.
8.
SARVARNI ADALAH DELAPAN NAMA DALAM SARVARNI
MANVANTARA. KASHYAPA, BHARADWAJA, ANGIRASA, VASISHTA, ATREYA, HAVYA, PULAHA
ADALAH PARA RSI. KETURUNAN ROHITA ADALAH PARA DEWA.
9.
RUCHI ADALAH MANU YANG KESEMBILAN. RAUCHYA
MANVANTARA MEMILIKI RAMA, VYASA, ATREYA, DIPTIMANTA, SUBAHU, SHRUTI,
BHARADWAJA, ASHWATHAMA ADALAH TUJUH RSI. DALAM MANVANTARA INI, BALICHAKRAVARTI
ADALAH INDRA.
10.
MANVANTARA YANG KESEPULUH ADALAH BRAHMA
SAVARNI MANVANTARA. BRAHMA SAVARNI ADALAH MANU. HARISHMANTHA, PULAHA, PRAKIRTI
DAN EMPAT BELAS YANG LAINNYA ADALAH ENAM BELAS RSI. DWISHAMANTHA ADALAH PARA
DEWANYA. INDRA ADALAH SHAMBHU.
11.
YANG BERIKUTNYA ADALAH DHARMA SAVARNI
MANVANTARA. HARISHMANTHA, KASHYAPA, VAPUSHMANTA, VARUNI, ATREYA, VASISHTA
ANAYA, ANGIRACHARA, DHRUSHYA PAULATSYA NISHWARAH. AGNITEJA ADALAH TUJUH RSI.
DEWANYA ADALAH PARA VIDHRUTA.
12.
YANG KEDUABELAS ADALAH RUDRA SAVARNI
MANVANTARA. DYUTI, VASHISTHAPUTRA, ATREYA, SUTAPA, ANGIRA, TAPOMURTI,
TAPOVASHVI, KASHYAPA, TAPODHANA, PAULATSYA, PULAHA, TAPORATI, BHARGAWA ADALAH
TUJUH RSI. PUTRA SPIRITUAL BRAHMA ADALAH PARA DEWA. RUTADHARMA ADALAH INDRA.
13.
YANG KETIGABELAS ADALAH DEVASAVARNIKA
MANVANTARA. ANGIRASA, DHRITIMANTHA, PAULATSYA, AHAVYAVANA, PAULAHA,
TATWADARSHI, BHARGAWA, NIRUTSAVA, NISHPRAPANCHA, ATREYA, NIRDEHA, KASHYAPA,
VASISTHA ADALAH PARA RSINYA. TRIVIDHA ADALAH DEWANYA. DIVASHPATI ADALAH INDRA.
14. YANG TERAKHIR
ADALAH INDRASAVARNI MANVANTARA. AGNIDHRA, KASHYAPA, PAULATSYA, MAGADHA,
BHARGAWA, ATIBAHYA, SHUCHI, ANGIRASA, YUKTA, ATREYA, PAUTRA, VASISTHA, AJITA,
PULAHA ADALAH PARA RSI. PAVITRA DAN CHAKSHUSHU ADALAH PARA DEWA. SHUCHI ADALAH
INDRA.
PENGGAMBARAN TENTANG CHAYAPURUSHA
SETELAH MANDI, MENGGUNAKAN PAKAIAN YANG BERSIH, MEMAKAI
KALUNGAN BUNGA DAN MENGUCAPKAN SHIVA PANCHAKSHARI STOTRA, BERDIRI DIHADAPAN
MATAHARI ATAU BULAN DAN YANG DIPANDANG ADALAH BAYANGANNYA. SETELAH BEBERAPA
SAAT, SESEORANG ITU BISA MELIHAT BAYANGAN ITU DI LANGIT PUTIH. INILAH YANG
DISEBUT DENGAN CHAYAPURUSHA. SETELAH MEMPELAJARI BAYANGAN ITU, SESEORANG AKAN
MENDAPATKAN SHIVADARSHANA. MELALUI HAL INI SESEORANG BISA TAHU KEJADIAN YANG
AKAN DATANG. JIKA BAYANGAN ITU NAMPAK TANPA KELAPA MAKA IA AKAN MENINGGAL DALAM
JANGKA WAKTU ENAM BULAN LAGI. JIKA KULIT TUBUH NAMPAK PUTIH, AKAN TERJADI
PERTUMBUHAN DHARMA. JIKA NAMPAK HITAM, DOSANYA YANG BERTAMBAH. JIKA BERWARNA
MERAH, MAKA AKAN TERJADI MASALAH ATAU MENEMUI KESULITAN. JIKA BERWARNA KUNING,
MAKA AKAN ADA KEBENCIAN. JIKA TANPA LEHER, MAKA KELUARGA AKAN MENINGGAL. JIKA
MELENGKUNG MAKA ISTRI YANG AKAN MENINGGAL. JIKA KAKI TIDAK MENYENTUH TANAH MAKA
PERJALANAN SANGAT DIPERLUKAN. INILAH CHAYAPURUSHA MELALUI YANG MANA SESEORANG
ITU BISA MELIHAT MASA DEPAN.
MENGHATURKAN OBLASI (PERSEMBAHAN) PADA LELUHUR
SEMENTARA MUNI MENJAWAB PERTANYAAN MENGENAI ARTI OBLASI PADA
LELUHUR, SUTA MUNI BERKATA:
OBLASI INI HARUS DIPERSEMBAHKAN SEPERTI YANG DIGAMBARKAN
DALAM KALPA (PROSEDUR UPACARA).
DIMASA LALU KETIKA SHANTANU MENINGGAL, BHISMA MENGHATURKAN
PERSEMBAHAN (OBLASI) UNTUK MENGENANGNYA. IA MENYIMPAN BOLA DARI NASI PADA
SEBUAH TEMPAT. PADA SAAT ITU, TANGAN SHANTANU MUNCUL DARI TANAH DAN MENERIMA
PERSEMBAHAN ITU. BHISMA MENANGIS ATAS KEJADIAN ITU, IA MENARUH BOLA NASI ITU
PADA SEBUAH TEMPAT TANPA MENGHATURKANNYA PADA AYAHNYA. SHANTANU SANGAT BAHAGIA
KARENA PUTRANYA MENGIKUTI PROSEDUR UPACARA YANG BENAR. KEMUDIAN SHANTANU
MEMBERI PUTRANYA ANUGERAH BAHWA IA AKAN MATI APABILA IA MENGINGINKANNYA.
JADI UPACARA OBLASI
PADA ORANG YANG MENINGGAL HARUS DIBERIKAN SESUAI DENGAN PROSEDUR YANG TERTULIS
DALAM KALPA (KALPOKTA VIDHI).
KELOMPOK LELUHUR
TUJUH BERADA DI SURGA. DARI KETUJUH ITU, EMPAT MEMILIKI WUJUD DAN YANG LAINNYA
TANPA WUJUD. AKAN LEBIH BAIK JIKA KITA MENGGUNAKAN ALAT-ALAT PERSEMBAHAN
DARI PERAK JIKA BERHUBUNGAN DENGAN ORANG YANG MATI. KARENANYA KETURUNAN BISA
BERLANJUT. KARENA UPACARA INI SEMUANYA AKAN SENANG BAHKAN TUMBUHAN JUGA AKAN
SUBUR. ITULAH MENGAPA MANUSIA HARUS MELANJUTKAN MELAKUKAN UPACARA INI. PROSEDUR DALAM UPACARA
BAGI MEREKA YANG TELAH MENINGGAL: BEBERAPA PENJELASAN
SETELAH MENDENGARKAN SUTA MUNI PARA RSI BERTANYA PADA MEREKA
LAGI.
MANUSIA PERGI KE SURGA ATAU KETEMPAT LAIN SESUAI DENGAN
PERBUATANNYA SENDIRI. IA JUGA BISA TERLAHIR KEMBALI DAN LAGI. APABILA BEGITU
BAGAIMANA UPACARA ATAU HASIL PAHALA DARI UPACARA INI BISA SAMPAI PADA MEREKA?
SUTA MUNI TERSENYUM DAN BERKATA BAHWA MEREKA SANGAT BINGUNG.
BAGI YANG MASIH HIDUP DISINI PARA LELULUR YANG TELAH MENDAHULUI SULIT UNTUK
DIKETAHUI. ITULAH MENGAPA PADA SAAT UPACARA, PERSEMBAHAN HARUS DILAKUKAN DENGAN
ENAM CARA.
1. AGNIKARMA -
MELALUI INILAH APAPUN YANG DIHATURKAN DALAM UPACARA MENCAPAI LOKA YANG LEBIH
TINGGI.
2. JIKA
LELUHUR BERADA DI DUNIA SANA (YAMA LOKA), HATURKANLAH SEDIKIT BIJI WIJEN.
3. JIKA
MEREKA BERADA DI NERAKA ATAU DITEMPAT HUKUMAN, NASI YANG DIMASAK DIHATURKAN
PADA MEREKA.
4. JIKA
MEREKA BERADA DI SURGA, ANNADANA (SEDEKAH MAKANAN, NASI YANG DIMASAK) ADALAH
HAL YANG TEPAT.
5. JIKA
MEREKA BERADA DI DUNIA MANUSIA, UANG YANG DIBERIKAN SEBAGAI AMAL (DAKSHINA)
AKAN MEMBUAT MEREKA BERKENAN.
WALAUPUN
KITA TIDAK MENGETAHUI DIMANA MEREKA, KITA HARUS MEMPERSEMBAHKAN PERSEMBAHAN
INI. PARA NENEK MOYANG MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MEMBERIKAN ANUGERAH. WALAUPUN
MEREKA MUNGKIN MENGALAMI PENDERITAAN DI DUNIA SANA, NAMUN MEREKA MASIH BISA
MEMBERIKAN KITA BERKAH. KITA HARUS MEMBUAT MEREKA BERKENAN DENGAN PERSEMBAHAN
KITA. KEMUDIAN SUTA MUNI MEMBERITAHU MEREKA TENTANG CERITA SAPTAVYADHA (TUJUH
VAJADHA).
CERITA
TENTANG TUJUH PEMBURU (SAPTAVYADHA)
DALAM VAMSA (KELUARGA BESAR) BHARADWAJA, ADA SEORANG BRAHMANA
YANG BERNAMA KAUSHIKA. IA MEMILIKI TUJUH PUTRA YANG BERNAMA: VAGHUSHTH,
KRODHAN, HIMSRU, PISHUNU, KAVI, SWAPRUSHTHA, PITRUVARTHI. KETUJUH PUTRA INI
MENEMUI GARGA SEBAGAI MURIDNYA DAN MEMPELAJARI SEMUA. KETIKA SEMUA INI TERJADI,
SUATU HARI KAUSHIKA MENINGGAL. KARENA HAL INI PARA PUTRANYA HIDUP DENGAN GURU
GARGA. KETIKA HARI MEMPERINGATI HARI KEMATIAN AYAHNYA, PARA PUTRA INI TIDAK
MEMILIKI KEINGINAN SAMA SEKALI MENGADAKAN UPACARA PERINGATAN. MEREKA DENGAN
SANTAI MENGGEMBALA SAPI GURUNYA. WALAUPUN YANG LAIN MENCOBA MENCEGAH, DUA PUTRA
DIANTARANYA KAVI DAN SWAPRUSTHA MEMBUNUH SAPI DAN MEMAKAINYA SEBAGAI
PERSEMBAHAN PADA AYAH MEREKA YANG TELAH MENINGGAL. KEDUANYA BERBOHONG BAHWA
SEEKOR SINGALAH YANG TELAH MEMBUNUH SAPI ITU. BRAHMANA YANG POLOS INI PERCAYA
DENGAN APA YANG MEREKA KATAKAN. WALAUPUN IA PERCAYA, KEDUANYA TELAH MELAKUKAN
DOSA PADA GURU – SELAIN JUGA KARENA MEMBUNUH SEEKOR SAPI.
KARENA KEDUA DOSA INI, MEREKA TERLAHIR SEBAGAI PUTRA PEMBURU
BURUNG (BOYA) YANG BERNAMA MANASWI. KARENA MEREKA MELAKUKAN HAL BAIK DAN JUGA
PELAYANAN TULUS DALAM KEHIDUPAN SEBELUMNYA MAKA MEREKAPUN MEMILIKI KEMAMPUAN
UNTUK MELIHAT KELAHIRAN MEREKA SEBELUMNYA. WALAUPUN LAHIR SEBAGAI SEORANG PEMBURU,
MEREKA ADALAH VEGETARIAN. MEREKA MEMUJA DEWA SIWA. KEMUDIAN MEREKA TERLAHIR
SEBAGAI DUA BURUNG BERSAUDARA. MEREKA TIDAK MENIKAH. PADA KEHIDUPAN MEREKA
KEMUDIAN MEREKAPUN MENJADI BURUNG LAGI. ADA TUJUH BURUNG CHAKRAVAKA YANG
MENGUNJUNGI PULAU SHARI. SUATU HARI RAJA PULAU ITU DATANG BERKUNJUNG. SALAH
SATU BURUNG ITU MELIHAT SANG RAJA IAPUN INGIN MENJADI SEORANG RAJA. SATU BURUNG
YANG LAIN INGIN MENJADI PEGAWAI KERAJAAN. KARENA KETULUSAN MEREKA MELAKUKAN
SEGALANYA BERPUASA, TIDAK MENIKAH DAN LAIN-LAINNYA, MEREKA MENDAPAT PAHALA DAN
TERKABUL KEINGINANNYA. SETELAH BEBERAPA KELAHIRAN, MEREKAPUN TERLAHIR DENGAN
NAMA BRAHMADATTA DAN NAMA BAIK YANG LAIN DI KOTA KAMPILYA. KEDUA BURUNG INI
LAHIR SEBAGAI BRAHMANA SEDANGKAN BRAHMADATTA LAHIR SEBAGAI KSHATRIYA. RAJA
KAMPILYA MENGABDIKAN SINGGASANA PADA BRAHMADATTA DAN MENINGGALKANNYA UNTUK
MELAKUKAN TAPASYA. PARA BRAHMANA YANG ADALAH PARA MENTERI MENJADIKAN PUTRA
MEREKA MENJADI MENTERI LAGI. SEHINGGA KEINGINAN CHAKRAVAKA TERKABULKAN.
KARENA INGATAN TENTANG KELAHIRAN SEBELUMNYA, MEMIKIRKAN
KELAHIRAN BERIKUTNYA, MEREKA HIDUP DENGAN BAIK DAN TULUS DAN SELALU BERDOA
BAHWA MEREKA AKAN BEBAS DARI PERPUTARAN KELAHIRAN DAN KEMATIAN.
SETELAH MENGATAKAN INI SUTA MUNI MENGATAKAN PADA PARA ORANG
SUCI BAHWA MENCERITAKAN KEMBALI ATAU MENDENGAR TENTANG CERITA SAPTAVYADHA
(TUJUH PEMBURU) AKAN MENGUATKAN TUBUH, KATA-KATA DAN MANAS.
KEMUDIAN ATAS KEINGINAN PARA RSI DAN ORANG SUCI SUTA MUNI
MENCERITAKAN TENTANG CERITA PARASHARA.
CERITA PARASHARA
PARASHARA ADALAH CUCU BRAHMA DARI PUTRANYA VASISHTA. IA
MEMILIKI PENGETAHUAN YANG TAK TERBATAS. KARENA IA MENYUKAI ASTRONOMI, IA
MENJADI ASTROLOGI YANG TERMASYUR. IA MENULIS SEBUAH BUKU YANG BERJUDUL
PARASHARA SAMHITA. IA TERKENAL BUKAN KARENA CUCU SAKTHI TETAPI KARENA CUCU
VASHISTHA.
SETIAP HARI IA BIASA MENGHITUNG PERGERAKAN PLANET DAN DENGAN
ITU IA BISA MERAMALKAN APA YANG AKAN TERJADI.
SUATU KALI IA HARUS MENYEBERANGI YAMUNA. IA MENEMUI DASARAJA.
TETAPI KARENA DASARAJA SEDANG MAKAN, IA MENYURUH PUTRINYA SATYAWATI UNTUK
MENGANTAR SANG RAJA MENYEBERANGI SUNGAI.
SATYAWATI DAN PARASHARA
PERAHU ITU LAJUNYA PELAN. RIAK-RIAK SUNGAI YAMUNA BERGERAK
DENGAN INDAH. WALAUPUN ITU TENGAH HARI SUASANANYA SANGAT INDAH. SATYAWATI
MENYANYI DENGAN MERDU. PARASHARA TIBA-TIBA MERASAKAN PERASAAN ANEH YANG
MEMBUATNYA AMAT TERKEJUT.
KARENA PERGERAKAN PLANE, SAAT ITU ADALAH HARI MENDEKATI HARI
KELAHIRAN PARASHARA. APAPUN KASTANYA, JIKA SEORANG WANITA ITU MASIH MURNI,
CAHAYANYA AKAN SANGAT INDAH. LIRIKAN PARASHARA TERHEMPAS PADA SATYAWATI.
KEMUDIAN IA BERTANYA PADANYA. IA BERKATA BAHWA IA MASIH PERAWAN. PARASHARA
KARENA ITULAH IA INGIN AGAR SATYAWATI MENGANDUNG ANAKNYA. TETAPI SATYAWATI
TAKUT KEPERAWANANNYA HILANG. PARASHARA MENGATAKAN BAHWA KEPERAWANANNYA AKAN
TETAP TAK TERGANGGU. PARASHARA MENGATAKAN BAHWA BAU AMIS AKAN HILANG DARINYA
BERGANTI DENGAN BAU YANG SANGAT HARUM HINGGA SAMPAI DI KEJAUHAN. JADI
MATSYAGANDHI (SATYAWATI) MENJADI YOJANAGANDHI. AKHIRNYA MALAM ITU PARASHARA
MENGHAMILI SATYAWATI.
KELAHIRAN
VYASA
PADA SAAT SADYOGARBHA (SAAT MELAHIRKAN) SATYAWATI MELAHIRKAN
SEORANG PUTRA. SETELAH ANAK ITU LAHIR IA KEMUDIAN MENJADI VATU ( SEORANG ANAK
DENGAN KULIT RUSA, DAN KAMANDALU MENGGUNAKAN PAKAIAN YANG SEDERHANA). KARENA IA
LAHIR DI PASIR DENGAN SEDIKIT CAHAYA, IA KEMUDIAN DIBERINAMA KRISHNADWAIPAYANA.
IA BERDOA PADA SATYAWATI UNTUK MENGIJINKANNYA MELAKUKAN TAPASYA DAN IA AKAN
DATANG DIHADAPANNYA DENGAN CEPAT KETIKA IA MEMANGGILNYA.
SETELAH SEMUA YANG IA LALUI, SATYAWATI KEMBALI KE
KERAJAANNYA. TIDAK ADA YANG BERTANYA APAPUN PADANYA. SETAP ORANG BERSIKAP BIASA
SAJA SEAKAN IA TIDAK PERGI DENGAN PERTAPA KE TEPI SUNGAI.
BEGITULAH PENULIS PURANA, RSI VEDAVYASA LAHIR KEDUNIA.
CERITA
TENTANG VYASA
PARA RSI DAN ORANG SUCI BERTANYA: BAGAIMANA KELANJUTAN CERITA
TENTANG ANAK ITUYANG LANGSUNG BERTAPA SETELAH KELAHIRANNYA LANGSUNG MELAKUKAN
TAPASYA!
JAWAB SUTA MUNI:
PADA TAPA ITU, IA DIBERIKAN SEMUA WEDA OLEH BRAHMA. VYASA
MEMBAGINYA MENJADI EMPAT. IA MENGUMPULKAN INFORMASI PENTING DAN MENULIS PURANA
YANG MERANGKUM SEMUA INFORMASI PENTING DALAM WEDA.
PADA SAAT ITU, PIKIRANNYA MELAYANG DAN INGIN MEMILIKI PUTRA.
SAAT MENGADUK ARANI ( UNTUK MEMBUAT API) IA MELIHAT GRUTACHI, SEORANG APSARA
(BIDADARI), DAN IAPUN SANGAT TERGODA. KARENA TAKUT AKAN DIRINYA, YANG BISA
BERBUAT BURUK, IA MENGUBAH WUJUD MENJADI SEEKOR BURUNG KAKATUA. DENGAN MENJADI
BURUNG IA KEMUDIAN TANPA SENGAJA TELAH MENJATUHKAN BENIHNYA PADA ‘ARANI’. DARI
ARANI ITU, BUKAN MENGELUARKAN API TETAPI SEORANG ANAK YANG SANGAT TAMPAN. PARA
BIDADARI MENABURKAN BUNGA. BRAHMA SENDIRI TURUN KE BUMI DAN MEMBERIKAN ANAK ITU
DARBHASANA, KULIT RUSA (KRISHNAJINA), SEBUAH SABUK, KAMANDALU DAN JUGA
PARAPHERNALIA UNTUK TAPASYA (MEDITASI TINGKAT TINGGI). KARENA ANAK ITU TERLAHIR
KARI KECANTIKAN SEEKOR BURUNG KAKATUA (SHUKA) MAKA IA DIBERI NAMA SHUKA.
KATA SUTA MUNI KEMUDIAN:
KALIAN SEMUA TERBERKAHI DENGAN MENDENGARKAN CERITA TENTANG
SEORANG RSI YANG TELAH MENJADI SEORANG TAPASI SEJAK LAHIR.
SHUKA MENJADI MURID BRIHASPATI. VYASA INGIN MENIKAHKAN
PUTRANYA, SHUKA. SHUKA TIDAK INGIN MENIKAH. VYASA MENULIS PURANA YANG SANGAT
BERHARGA DAN MENYURUH SHUKA MEMBACA SEMUANYA. SHUKA TIDAK INGIN TERJEBAK DALAM
‘SAMSARA’ (IKATAN KEKELUARGAAN). AKHIRNYA VYASA MENURUH PUTRANYA PERGI KE
JANAKA. TETAPI SHUKA KEMBALI KE ASHRAMA AYAHNYA.
KEMUDIAN DIKATAKAN SETELAH GURUNYA MENGUMUMKAN BAHWA IA TELAH
MELENGKAPKAN STUDINYA, SHUKA MENIKA DENGAN SEORANG GADIS, IA KEMUDIAN MEMILIKI
PUTRA. CUCUNYA BRAHMADATTA MENJADI SEORANG RAJA DAN KEMUDIAN MENJADI BAGIAN
LIMA UNSUR.
VYASA SANGAT SEDIH KARENA IA TIDAK BISA MENCAPAI APA YANG
TELAH DICAPAI OLEH SHUKA. TETAPI VYASA TAHU BAHWA HANYA DENGAN MEMIKIRKANNYA
SAJA SHUKA AKAN MEMPERLIHATKAN DIRI DIHADAPANNYA. KETIKA VYASA SEDANG MEMIKIRKAN
HAL INI, SATYAWATHI MEMIKIRKANNYA. SETELAH VYASA MENINGGALKANNYA SEBAGAI
YOJANAGANDHI, SHANTANU MENIKAH DENGAN SATHYAWATI. SHANTANU MEMILIKI DUA PUTRA
DARI SATYAWATI. YANG SULUNG BERTARUNG DENGAN GANDHARWA DAN TEWAS. YANG KEDUA
DINIKAHKAN DENGAN DUA GADIS PERAWAN, AMBA DAN AMBALIKA. BHISMA MENYELENGGARAKAN
PERNIKAHAN INI (BHISMA ADALAH PUTRA SANTANU DAN GANGGA). BHISMA MENGAMBIL
SUMPAH BAHWA IA TIDAK AKAN MENIKAH AGAR PUTRA SATYAWATI YANG MEWARISI SHANTANU.
KARENA NAFSUNYA YANG TIDAK TERKENDALI SUAMI AMBA DAN AMBALIKA MENINGGAL.
KERAJAAN ITU TANPA RAJA. BHISMA TIDAK MAU MENJADI RAJA. TETAPI IA INGIN AGAR
AMBA DAN AMBIKA MEMILIKI PUTRA DARI BRAHMANA SEPERTI YANG DISEBUTKAN HUKUM
SUCI.
SATYAWATI TIDAK MAU MEMBERIKAN MENANTUNYA PADA ORANG ASING.
TETAPI IA MENGINGINKAN KETURUNAN DAN VYASA MEMPERLIHATKAN DIRI DIHADAPANNYA.
SATYAWATI MENGATAKAN SEBAGAI PUTRANYA IA AKAN MENJADI PASANGAN YANG TEPAT BAGI
MENANTUNYA. IA MEMINTANYA UNTUK MENGHAMILI AMBA DAN AMBALIKA.
VYASA YANG SANGAT SEDIH KARENA KEHILANGAN DUA SAUDARANYA,
IAPUN SETUJU UNTUK MEMBERIKAN PUTERA PADA AMBA DAN AMBALIKA. KARENA AMBA
MENUTUP MATANYA SAAT BERSAMA VYASA, PUTRANYA TERLAHIR BUTA. KEMUDIAN YANG
KEDUA, AMBALIKA PUCAT MELIHAT VYASA DAN UNTUK ALASAN ITULAH IA MELAHIRKAN PUTRA
YANG SAKIT-SAKITAN.
KETIKA SATYAWATI MEMINTA AMBA UNTUK BERSAMA DENGAN VYASA,
AMBA YANG KETAKUTAN MENGIRIMKAN PELAYAN.
SATYAWATI SANGAT KECEWA. VYASA TIDAK MAU MELAKUKANNYA LAGI.
KEMUDIAN SUTA MUNI MEMBERITAHU PARA ORANG SUCI DAN ORANG SUCI
BAHWA PUTRA AMBA MELAHIRKAN DHRISTARASHTRA, AMBALIKA MELAHIRKAN PANDU DAN
PELAYAN ITU MELAHIRKAN VIDURA.
KEMUDIAN GANDHARI MELAHIRKAN PUTRA DHRITARASHTRA DURYODHANA,
DUSHASANA DAN SEMBILAN PULUH TUJUH PUTRA DAN SEORANG PUTRI YANG BERNAMA
DUSHCALA. ISTRI PANDU KUNTI DAN MADRI (MELALUI BERKAH DEWA YAMA, VAYU, INDRA
DAN ASHWINI) DHARMA, BHIMA, ARJUNA, NAKULA DAN SAHADEWA DIKENAL DENGAN NAMA
PANDAWA. MEREKA YANG DILAHIRKAN GANDHARI DIKENAL DENGAN NAMA KAURAWA. CERITA
MAHABHARATHA ADALAH CERITA TENTANG PANDAWA DAN KAURAWA.
VYASA DATANG KE DAKSHARANA
SUATU KALI KETIKA VYASA SEDANG ADA DI KASHI, SUATU HARI
KARENA IA MARAH IA MENGUTUK KASHI. ANNAPURNA TIDAK KEBERATAN. DENGAN
MENGUNDANGNYA IA MENJAMUNYA MAKAN. DEWA SIWA TIDAK MEMPERMASLAHKAN HAL INI.
JADI ALIH-ALIH MENGUTUK VYASA, DEWA SIWA MEMERINTAHKANNYA UNTUK MENINGGALKAN
KASHI, VYASA SANGAT SEDIH. IA BERDOA PADA DEWA SIWA UNTUK MENUNJUKKAN TEMPAT
SUCI LAINNYA YANG SAMA SUCINYA DAN BERHARGANYA SEPERTI KASHI. DEWA SIWA
MEMINTANYA UNTUK PERGI KE DAKIREMI DI SELATAN. DAKIREMI INI TIDAK LAIN TIDAK
BUKAN ADALAH DAKSHARAMA DI DEKAT SUNGAI GOVADARI.
SUTA MUNI MENYATAKAN BAHWA IA AKAN MELANJUTKAN DAN KARENA
VYASA ADALAH NITYA, ABADI DAN SELALU ADA IAPUN TINGGAL DISANA.
TATANAN PENCIPTAAN
KARENA SAT DAN ASAT, DEWA SIWA MENCIPTAKAN AIR TERLEBIH
DAHULU. KEMUDIAN IA MENGELUARKAN ‘SANKALPA’(KEINGINAN). DARI PERCAMPURAN ITU
MUNCULLAH SEORANG PUTRA – YAITU NARAYANA. ‘NARA’ ARTINYA AIR. KARENA IA
TERLAHIR DI AIR MAKA IA BERNAMA NARAYANA. PADA SAAT YANG SAMA DEWA SIWA
MENCIPTAKAN SEBUAH TELUR YANG BESAR. DARI TELUR ITU MUNCULLAH BRAHMA. IA
MEMBAGI TELUR ITU MENJADI DUA. YANG LEBIH ATAS MENJADI SWARGA DAN BAGIAN BAWAH
ADALAH BUMI. RUANG ANTARA KEDUANYA ADALAH AKASHA (LANGIT). PERLAHAN-LAHAN
BAGIAN ATAS DAN BAGIAN BAWAH DIBAGI MENJADI TUJUH LOKA (DUNIA) DAN KEMUDIAN
MENJADI EMPAT BELAS.
SEPULUH ARAH (DIKSA) DICIPTAKAN. EMPAT ARAH DAN EMPAT (SATU
DIANTARA MASING-MASING), SATU DIATAS DAN SATU DIBAWAH, DIBAWAHNYA TERDAPAT
SEPULUH YANG LAINNYA. KETIKA BATAS DEMARKASI TERCIPTA, MANAS (PIKIRAN- INTELEK-
HATI), VAKA (WICARA), KAMA (KEINGINAN), KRODHA (AMARAH) DAN PREMA (CINTA)
TERLAHIR. DARI PIKIRAN BRAHMA, TUJUH RSI LAHIR: MARICHI, ATRI, ANGIRASA
PULATSHYA, PULAHA, KRATI, VASISTHA- SAPTA RSI LAHIR KEBUMI. JUGA DISEBUT
SEBAGAI SAPTA- BRAHMA. KEMUDIAN MUNCULLAH SEBELAS RUDRA.
DI LANGIT, HALILINTAR, AWAN, PELANGI DAN LAIN-LAIN TERCIPTA.
DEMI KEBERHASILAN WEDA MUNCULLAH WEDA.MANTRA, DOA JUGA TERCIPTA.
YANG TERTUA DARI SEMUANYA YAITU BRAHMA, MENJADI PRAJAPATI.
DARI WAJAHNYA, MUNCULLAH BRAHMANA, DARI DADANYA, PITRUDEWATA (PARA LELUHUR),
DARI PERUTNYA MUNCUL MANUISA DAN DARI TENGAH MUNCULLAH RAKSASA. SELAIN INI,
BERBAGAI MAKHLUK HIDUP LAIN JUGA MUNCUL. AKIBAT BERKAH DEWA SIWA, BRAHMA
MEMILIKI DARSHAN DARI ARDHA NARISHWARA. DENGAN ITU IA MULAI PENCIPTAAN MANU DAN
BERSAMANYA DICIPTAKAN SHATARUPA. BRAHMA MEMINTA MEREKA HIDUP SEBAGAI SUAMI
ISTRI.
MANU YANG PERTAMA ADALAH SWAYAMBHU MANU. IA MEMERINTAH HINGGA
TUJUH PULUH SATU MAHAYUGA. TUJUH PULUH SATU MAHAYUGA TERDIRI DARI SATU
MANVANTARA. DHRUVA MELAKUKAN TAPA SELAMA TIGA RIBU TAHUN DAN MENDAPATKAN SEBUAH
DAERAH DARI TUJUH RSI (SAPTARSI MANDALA). CUCU DHRUVA ADALAH CHAKSHUSHA.
PRUTHU MEMBENTUK BUMI SEBAGAI SEEKOR SAPI DAN IAPUN
MEMERAHNYA. DARI ITU MUNCULLAH SEMUA OSHADHI (OBAT-OBATAN). PRUTHU MENGATUR
GAYA HIDUP PARA DEWA,MANUSIA DAN RAKSASA. SALAH SATU DARI EMPAT PUTRANYA,
BARHINA MEMILIKI SEPULUH PUTRA DARI ISTRINYA SAMUDRATANAYA. MEREKA DISEBUT
DENGAN PRACHITASA. DI TENGAH LAUTAN, MEREKA MELAKUKAN TAPASYA SELAMA RIBUAN TAHUN
UNTUK MEMUJA DEWA SIWA.
SEMENTARA ITU, BUMI DIPENUHI DENGAN POHON. POPULASI MANUSIA
MULAI BERTAMBAH. DEWA SIWA BERMANIFESTASI, MEMBERIKAN ANUGERAH PRACHITASA DAN
MEMINTA MEREKA UNTUK MENJAGA BUMI. DENGAN PANDANGAN UNTUK MENGEMBANGKAN DAN
MENYELAMATKAN BUMI, PRACHITA INI MENCIPTAKAN API DAN UDARA. POHON-POHON TUMBANG
KARENA ANGIN. API MENGHANCURKAN SEGALANYA. MANUSIA KEBINGUNGAN DAN MENANGIS
PENUH DENGAN TERIAKAN. DEWA CHANDRA DATANG. IA MENARIK PERHATIAN UDARA DAN API
DENGAN BERJANJI MENIKAHKAN PUTRINYA ANUBHUTI PADA MEREKA. PRACHITA SANGAT
SENANG DAN MENIKAH DENGAN ANUBHUTI. AKIBAT PERNIKAHAN INI LAHIRLAH DAKSHA.
DAKSHA ADALAH PENCIPTA DAN JUGA SEORANG PRAJURIT YANG HANDAL.
HANYA DENGAN KEINGINAN IA MENCIPTAKAN BANYAK BENDA MAUPUN MAKHLUK YANG BERGERAK.
IA MENIKAH DENGAN VIRINI YANG MEMBERINYA SEPULUH RIBU PUTRA YANG BERNAMA
HARYASVA. IA MENJADI PRAJAPATI (PENGUASA MANUSIA) DAN MENYURUH PUTRANYA UNTUK
MENCIPTA. TETAPI KARENA DIPENGARUHI OLEH NARADA SEMUANYA MENJADI PERTAPA (ORANG
SUCI).
DAKSHA YANG MENGETAHUI HAL INI SANGAT SEDIH. IA KEMUDIAN
MENCOBA MENCIPTA SERIBU PUTRA YANG IA SEBUT SEBAGAI PARA SUBHALA. NARADA JUGA
MEMBUAT MEREKA MENJADI ORANG SUCI DAN MENGENAKAN BAJU BERWARNA KUNING KUNYIT.
KEMUDIAN DAKSHA MEMILIKI ENAM PULUH ANAK GADIS YANG AMAT CANTIK
JELITA
DARI KEENAM PULUH INI, IA MEMILIKI SEPULUH PUTRINYA PADA
DHARMI, TIGA BELAS KASHYAPA, DUA PADA PUTRA BRAHMA DAN EMPAT PADA
ARISTANEMI. DARI PUTRI-PUTRI INILAH LAHIR SEMUA RAKSASA DAN MANUSIA.
PADA JAMAN DAKSHA, HANYA DENGAN KEINGINAN (SANKALPA),
PENGLIHATAN (DARSHANA) DAN SENTUHAN (SPARSHA) MAKHLUK HIDUP TERLAHIR. TETAPI
APABILA MEMBICARAKAN TENTANG KETURUNAN ITU DIDAPATKAN MELALUI KOPULASI
(PEMBUAHAN).
VISHWA, PUTRI DAKSHA, MELAHIRKAN VISHWA DEWATA, SANDHYA,
SANDHYA, MARUDWATI, MARUDWANTA, VASU, VASAVU, BHANU, PARA BHANU DAN MUHURTA,
MUHURTAJA. LAMBA MELAHIRKAN GHOSA, YAMI MELAHIRKAN SEORANG PUTRI, NAGAVIDHI;
ARUNDATI MELAHIRKAN PRUTHVILASHAMA DAN SAUKALPA MELAHIRKAN SANKALPUDU.
AYU, DHRUVA, SOMA, DHARMA, ANILA, ANALU, PRATYUSHA, PRABHANU
ADALAH DELAPAN VASU (ASHTA VASU). AYU MEMILIKI PUTRA: RIWATA, SHRAMA, SHANTHA
DAN DHRUVA MEMILIKI SATU PUTRA KALA. VARCHA ADALAH NAMA SOMA. DRAVINA ADALAH
PUTRA DHARMA. ANILA MEMILIKI DUA ISTRI DAN LIMA PUTRA. SELAIN INI, PUTRA YANG
TERLAHIR DARI ANILA DIASUH OLEH KRITIKA DAN OLEH KARENA ITU DIPANGGIL DENGAN
SEBUTAN KARTIKEYA.
DAKSHA ADALAH PUTRA PRATYUSHA. PRABHA ADALAH PUTRA
DEVALA.PRABHA MENIKAH DENGAN ADIK BRIHASPATI, YOGAVIDDHA. VISWAKARMA ADALAH
PUTRA MEREKA.
CERITA KASHYAPEYA –
PENCIPTAAN
KASHYAPA MEMILIKI TIGA BELAS ISTRI. DARI MEREKA KETURUNAN
ADITI ADALAH PARA ADITYA. PUTRA DITI ADALAH DETYA (RAKSASA). PUTRA DANU ADALAH
DANUJA ATAU RAKSASA. VINATA MELAHIRKAN ARUNA, GARUTMANA DAN MAHATIRYAKSA
LAINNYA, BINATANG DAN LAIN-LAIN (YANG TIDAK BERDIRI TEGAK SEPERTI MANUSIA).
PUTRA SURASA ADALAH ULAR. MEREKA BUKANLAH REPTIL BIASA. MEREKA BERKELIARAN DI
MANA SAJA. SURASA DIBERINAMA NAGAMATA (IBU PARA ULAR). ADISESHA, VASUKI,
TAKSHAKA ADALAH PUTRA-PUTRA SURASA. KRODHAVASA LAHIR DARI TARINGNYA. MEREKA DISEBUT
DENGAN GANA. KETURUNAN SURABHI MENJADI TERNAK DAN KERBAU. ILA MELAHIRKAN
PEPOHONAN DAN TANAMAN MERAMBAT. MUNI MELAHIRKAN PUTRI-PUTRI SAJA SEHINGGA
MEREKA MENJADI APSARA. KADRUVA JUGA MELAHIRKAN ULAR. ARISHTHA MELAHIRKAN ULAR
YANG LEBIH KUAT DARI MANUSIA.
PUTRA-PUTRA KHASHA MENJADI YAKSHA DAN RAKSHASA. TAMRA
MELAHIRKAN SHANMUKHA DAN YANG LAINNYA MELAHIRKAN PUTRA-PUTRA DAN DELAPAN PUTRI
KEKI, SYENI, BHASI, SURGRIVI, SHUKI, GRUDHRIKA, ASHMI, VULUKI. DARI SEMUA INI,
KAKI MELAHIRKAN SAPI-SAPI, SYENI MELAHIRKAN BURUNG ELANG, BHASI ; BEBEK.
SUGRIVI MELAHIRKAN BURUNG DAN SHUKI MELAHIRKAN BURUNG KAKAKTUA YANG CANTIK.
GRIDHRIKA MELAHIRKAN BURUNG ELANG. VULUKI MELAHIRKAN BURUNG HANTU. ASHMI, YANG
TERMUDA, MELAHIRKAN UNTA, KUDA DAN JUGA KELEDAI.
SEHINGGA TANAH, UDARA, MAKHLUK AIR SELAIN MANUSIA TERLAHIR
DARI TIGA BELAS PUTRI KASHYAPA. ITULAH MENGAPA BUMI DIKENAL SEBAGAI CIPTAAN
KASHYAPA DAN KITA SEMUA ADALAH KASHYAPEYA.
KEMUDIAN SUTA MUNI BERHENTI MEMINTA PARA RSI DAN ORANG SUCI
UNTUK MENANYAKAN CERITA ATAU LEGENDA YANG LAIN YANG MEREKA INGINKAN. MURID SUTA
MUNI, SHUKA MELANJUTKAN.
SUMEDHA MUNI MENCERITAKAN TENTANG LILA DEWI
RAJA SURADHA KEHILANGAN KERAJAANNYA DAN TERPISAH DARI ISTRI
DAN ANAK-ANAKNYA. IA DAN SEORANG RSI YANG BERNAMA SAMADHI PERGI KE SEBUAH
PERTAPAAN. DISANA MUNI SUMEDHA MENGHIBUR MEREKA DENGAN MENCERITAKAN CERITA
TENTANG SHAKTI.
PADA SAAT BANJIR YANG MENENGGELAMKAN BUMI, SAAT DEWA WISNU
SEDANG TIDUR DARI TELINGANYA LAHIRLAH DUA RAKSASA MADHU DAN KAITABHA. KETIKA
MEREKA MENGAMUK DI LAUTAN, MEREKA MELIHAT BRAHMA BERADA PADA LOTUSNYA. MEREKA
MENGGANGGUNYA. BRAHMA LARI DAN MEMINTA PERLINDUNGAN DEWA WISNU. DEWA WISNU
BERADA DALAM KEADAAN YOGANIDRA DAN TIDAK NAMPAKNYA TIDAK AKAN BANGUN DALAM
WAKTU YANG SINGKAT. KEMUDIAN BRAHMAPUN BERDOA PADA MAHAMAYA. DENGAN BERKAH,
PADA MALAM BULAN PHALGUNA PADA HARI KEDUA BELAS. IA KEMUDIAN BERMANIFESTASI.
DENGAN KATA-KATANYA YANG PENUH KELEMBUTAN, IA MENENANGKAN BRAHMA. IA
MEMBANGUNKAN DEWA WISNU YANG KEMUDIAN BERTARUNG DENGAN DUA RAKSASA ITU SELAMA
LIMA RIBU TAHUN. BAHKAN SETELAH ITU IA TIDAK MATI. DEWA WISNU BERDOA PADA
VISHWAMAYA. MAHAKALI MENGGUNAKAN MANTRANYA PADA PARA RAKSASA ITU. MEREKA
TERGODA DENGAN MANTRA ITU. DENGAN KEBODOHAN MEREKA, MEREKA MEMINTA AGAR DEWA
WISNU MEMINTA SEBUAH ANUGERAH. DEWA WISNU MEMINTA AGAR MEREKA MATI DITANGANNYA.
MEREKA SIAP DIBUNUH ASALKAN TEMPAT ITU TIDAK BASAH. DENGAN BERKAH MAHAMAYA DEWA
WISNU MELEBARKAN PAHANYA DAN MENARUH KEPALA MEREKA DISANA DAN MEMBUNUHNYA.
SETELAH MENCERITAKAN CERITA INI SUMEDHA MUNI MENGATAKAN
SIAPAPUN YANG MENDENGAR CERITA TENTANG ADI SHAKTI DAN DEWA SIWA TIDAK AKAN
PERNAH GAGAL MENCAPAI TUJUAN MEREKA. IA MENCERITAKAN PADA MEREKA CERITA TENTANG
INKARNASI MAHALAKSHMI.
INKARNASI MAHALAKSHMI
BAGI RAKSASA RAMBHA, SEORANG PUTRA YANG BERNAMA MAHISHA
TERLAHIR. MAHISHA MELAKUKAN TAPA UNTUK MEMPEROLEH BERKAH BRAHMA. IA MEMINTA
BERKAH AGAR SIAPAPUN TIDAK BISA MEMBUNUHNYA. IA MENGACAU DI BUMI DAN MENAKUTI
SEMUA ORANG. IA MENGHUKUM ORANG YANG BAIK DAN MENYIKSA MEREKA. IA MEMBUAT DIK
PALAKA (PENGUASA ARAH ANGIN) MENDERITA. PARA DEWA JUGA DIGANGGU. BAHKAN DEWA
SEPERTI DEWA INDRA TAKUT. SEMUANYA MEMINTA BANTUAN BRAHMA. BRAHMA KEMUDIAN
MENGAJAK MEREKA PADA DEWA WISNU DAN DEWA SIWA. MEREKA BERPIKIR DENGAN
BERKAHNYA, HANYA SEORANG WANITA YANG BISA MEMBUNUHNYA. DARI WAJAH DEWA WISNU
DAN DEWA SIWA CAHAYA YANG AGUNG MUNCUL.
KEMUDIAN CAHAYA
SEMUA DEWA DAN TRI MURTHI MENJADI SATU DURGADEWI. WAJAHNYA MUNCUL DARI CAHAYA
DEWA SIWA, RAMBUTNYA DARI YAMA, TANGANNYA DARI DEWA WISNU, PAHANYA DAN BETISNYA
DARI VARUNA, BAGIAN BELAKANGNYA DARI BUMI, KAKINYA DARI BRAHMA DAN IBU JARI
DARI MATAHARI, JARI-JARI DARI VASAWA, TELINGANYA DARI KUBERA, GIGINYA DARI
SANDHYA, TELINGANYA DARI VAYU, DAN CAHAYA DARI SEMUA DEWA, TUBUHNYA DUDUK DIATAS
BUNGA LOTUS. DEWA SIWA MEMBERINYA TRISULANYA. DEWA WISNU MEMBERINYA TEROMPET
KERANGNYA DAN CHAKRANYA DAN INDRA MEMBERIKAN SENJATA PERMATA (CHAKRAYUDHA).
INDRA JUGA MEMBERINYA BEL DAN SENJATA LAIN. VARUNA MEMBERINYA TALI, KEKUATAN
AGNI, VAYU MEMBERIKAN BUSURNYA. YAMA KALADANDANYA, PRAJASPATI MEMBERINYA
KALUNGAN BUNGA, BRAHMA MEMBERIKAN KAMANDALU, SURYA MEMBERIKANNYA PERMATA
LANGKA, SURYA MEMBERIKAN CAHAYANYA DAN KALA MEMBERIKAN TAMENGNYA. DEWA LAUTAN
MEMBERIKAN PERMATA LANGKA, BUSANA YANG INDAH, ANTING-ANTING, GELANG DAN ORNAMEN
YANG LAIN. VISHWAKARMA MEMBERIKAN TAMENG YANG KUAT. SEMUA DANAU MEMBERIKAN
SEBUAH KALUNGAN BUNGA DARI LOTUS SEGAR. HIMAVANTA MEMBERIKANNYA SINGA DAN
PERMATA. KUBERA MEMBERINYA ANGGUR YANG BAIK. ADISESHA MEMBERIKANNYA PERHIASAN
ULAR. SEMUA DEWA MEMBERINYA SENJATA, KEKUATAN DAN PERMATA. MEREKA MEMINTA
PERTOLONGANNYA UNTUK MEMBEBASKAN MEREKA DARI PENDERITAAN DAN JUGA KESENGSARAAN.
AMBA MEYAKINKANNYA
BAHWA MEREKA SEMUA AKAN BAIK-BAIK SAJA. DAN KEMUDIAN IAPUN MENGELUARKAN PEKIKAN
PERANG DAN MAJU MENYERANG MAHISHA.
MAHISHA YANG
MENDENGAR PEKIKANNYA SEGERA KELUAR DENGAN JUTAAN PASUKAN. BERSAMANYA, KELUARLAH
RAKSASA YANG MENAKUTKAN SEPERTI CHIKSHURA, CHAMARA, UDAGRA, KARALA, BASHKALA
DAN YANG LAINNYA.
MAHISHA DIKALAHKAN
KEMUDIAN KEDUA
PASUKAN BERPERANG. DALAM SEKEJAP, DEVI MEMBUNUH RAKSASA SEPERTI CHIKSHURA.
MAHISHA MENGAMUK DAN DALAM WUJUD SEEKOR KERBAU DAN IAPUN MEMBUNUH
MUSUH-MUSUHNYA. PARA DEWA KETAKUTAN, WALAUPUN MEREKA BERADA DIBAWAH NAUNGAN
SANG DEWI. DEWI KEMUDIAN MELEMPAR TALI DILEHER RAKSASA DAN MENARIKNYA. KETIKA
IA MENGAMBIL WUJUD SEEKOR SINGA. IA MENGANGKAT PEDANGNYA. IA JUGA MENGANGKAT
PEDANGNYA DAN MENGARAHKANNYA PADA RAKSASA. DEWI MENGAHTAMNYA DENGAN PANAHNYA,
PEDANGNYA DAN SENJATA LAIN PADA SAAT YANG SAMA.
KEMUDIAN RAKSASA
INI MENJADI SEEKOR GAJAH. IA KEMUDIAN MEMOTONG BELALAI GAJAH ITU. KEMUDIAN IA
MENGGUNAKAN KEKUATAN DIRINYA. IA BERTERIAK DAN MENERJANG. RAKSASA INI JATUH
TERSUNGKUR DI TANAH. IA MENGINJAKNYA DENGAN KAKI PADA LEHERNYA. IA MENGGUNAKAN
TRISULANYA DAN MENGANGKATNYA TINGGI. ITULAH SEMUA.
PADA SAAT ITU, ADA
SUARA KEMENANGAN YANG MEMBAHANA. PASUKAN MAHISHA MENGHILANG. SEMUA DEWA
MENYANYIKAN KEJAYAAN SANG DEWI. HUJAN BUNGA DITEBARKAN DARI LANGIT. DAN HARI
INILAH DISEBUTKAN SEBAGAI HARI KELAHIRAN DEWI. MENDENGARKAN CERITA INI AKAN
MEMBERIKAN DORONGAN KEBERANIAN. CERITA INI MENGHANCURKAN SEMUA MUSUH. BAGI
MEREKA YANG MENCERITAKAN DAN MENDENGARKAN CERITA INI AKAN DIBERKAHI DENGAN
KEBAIKAN.
KAUSHIKI
– DHUMAVATI
KEMUDIAN
DENGARKANLAH CERITA TENTANG KAUSHIKI:
&;NBSP;TERDAPAT
DUA RAKSASA YANG BERNAMA SHUMBHA DAN NISHUMBHA. KEDUA RAKSASA INI SAMA JAHATNYA
DENGAN MAHISHA TETAPI TIDAK SAMA SAKTINYA. TIDAK MAMPU BERTAHAN DARI GANGGUAN
YANG MEREKA TIMBULKAN PARA DEWA PERGI KE KAILASHA. SANG DEWI YANG SEDANG
BERMANIFESTASI MENDENGAR TANGISAN MINTA PERTOLONGAN. PARWATI MENCIPTAKAN
SEORANG WANITA CANTIK DARI ‘KOSA’NYA. KARENA IA LAHIR DARI KOSA, MAKA IA
DISEBUT DENGAN KAUSHIKI. IA DIMINTA UNTUK DIPUJA SEBAGAI MATANGI. MENDENGAR
KESESANGSARAAN DEWA, KAUSHIKI BERMANIFESTASI DIHADAPAN KOTA SHUMBHA DAN
NISHUMBHA.
PENJAGA PINTU
GERBANG MELIHAT WANITA YANG CANTIK INI BERSINAR DAN IAPUN MEMBERITAHU MAJIKAN
MEREKA:
ADA SEORANG WANITA
YANG DUDUK DIATAS SEEKOR SINGA. BANYAK SEKALI DEWI YANG MELAYANINYA. BAHKAN
DIANTARA PARA DEWI ITUPUN IA PALING MENAWAN. IA SANGAT MEMPESONA. IA LEBIH
AGUNG DARI PASANGAN DEWA INDRA, SACHI DEVI, LEBIH MENARIK DARI RAMBHA, LEBIH
MEMPESONA DARI URVASHI. LEBIH POLOS DARI MENAKA. KEAGUNGAN DAN KEINDAHAN DAPAT
DIRASAKAN HANYA DENGAN MEMEGANG TANGANNYA.
SHUMBHA DAN
NISHUMBHA SANGAT TERGODA. MEREKA MENGIRIM PESAN PADA WANITA ITU UNTUK MEMILIH
SALAH SATU DARI MEREKA UNTUK MENJADI SUAMINYA. IA BERKATA SIAPAPUN YANG BISA
MENYALAHKANNYA MAKA IA AKAN MENIKAH DENGANNYA. PARA RAKSASA MENDENGAR INI
SEBAGAI PENGHINAAN. MEREKA MENGIRIM, DHUMRAKSHA DIPERINTAHKAN UNTUK MEMBAWANYA
DENGAN PAKSA ATAU DENGAN CARA YANG BAIK.
DHUMRAKSHA
MENDEKATINYA DAN INGIN MENYERETNYA JIKA IA TIDAK MAU IKUT. KAUSHIKI TIDAK MAU
DAN DALAM SEKEJAP JENDERAL PARA RAKSASA INI MENJADI SETUMPUKAN ABU. SEJAK HARI
ITU, SANG DEWI DIKENAL SEBAGAI DHUMAVATHI. BAGI MEREKA YANG INGIN MENGALAHKAN
MUSUHNYA HARUSLAH MEMUJANYA. SETELAH ITU RAKSASA ITU MARAH. MEREKA MENGEPUNG
KENDARAAN SANG DEWI, SINGA. MENUNGGU SAMPAI SEMUA BISA IA RENGKUH, SANG DEWI
MENGAUM. AUMAN ITU MEMBUAT MUSUH BERLARI KETAKUTAN. SHUMBA MENDENGAR AUMAN INI
DAN IAPUN MENGUTUS CHANDASURA, MUNDASURA, RAKTABIJA DAN YANG LAINNYA. BAHKAN
MEREKAPUN DIBUNUH OLEH SANG DEWI. KEMUDIAN SHUMBA DAN NISHUMBA MEJU KE MEDAN
PERANG. MEREKA INGIN SANG DEWI MAU MENIKAHI MEREKA.
SANG DEWI INGIN
BERPERANG. RAKSASA INI MENGHUJANI SANG DEWI DENGAN PANAH DAN MENGGUNAKAN SEMUA
SENJATA YANG MEMATIKAN. KEMUDIAN IA MENGALAHKAN DUA RAKSASA INI. BAHKAN,
KENDARAANNYA SANG GAJAH, MEMANGSA KEDUA RAKSASA ITU.
KETIKA NISHUMBA
MELEMPARKAN GADA PADA SANG DEWI, DEWI KAUSHIKI MELEMPARKAN DUA BUAH GADA
PADANYA. SATU GADA MENGHANTAM GADA RAKSASA ITU DAN GADA YANG LAIN MENGHANTAM
TUBUHNYA. IA JATUH TERSUNGKUR.
KEMUDIAN KAUSHIKI
MENGARAHKAN SEBUAH TONGKAT PADA SHUMBHA. TONGKAT ITU MENEMBUS TULANG IGANYA DAN
MENGHANCURKANNYA KEMUDIAN. IA JATUH TERSUNGKUR SEPERTI POHON BESAR YANG
TUMBANG. SINGA ITU MENELAN RAKSASA YANG MATI ITU.
ADA KELEGAAN DI
HATI SEMUANYA. MEREKA YANG MENDENGARKAN CERITA SANG DEWI INI ADALAH ORANG-ORANG
YANG DIBERKAHI. IA ADALAH DASAR DAN AKAR SEMUA CIPTAAN. SANGATLAH BAIK APABILA
MEMUJA-NYA, BERMEDITASI PADA-NYA UNTUK MENDAPATKAN BERKAHNYA. IA ADALAH
KEKUATAN, KEJAYAAN DAN CAHAYA YANG MENYERAP DALAM SEGALANYA. TETAPI TANPA
BERKAHNYA TIDAK ADA YANG BISA DICAPAI, TIDAK ADA YANG BISA TERJADI. DALAM
KONTEKS INI, AKU AKAN MENCERITAKAN YAKSHARUPA, KATA SUTA MUNI.
WUJUD
YAKSHA
SUATU HARI ADA
PEPERANGAN YANG SANGAT SENGIT ANTARA DEWA DAN RAKSASA. DALAM PEPERANGAN INI,
PARA DEWA MENANG. PARA RAKSASA MENYINGKIR HINGGA KE DUNIA BAWAH.
SEMUA DEWA BERPIKIR
BAHWA INI SEMUA TERJADI KARENA KEAGUNGAN MEREKA. IBU DEWI YANG MENYERAP DALAM
SEMUA HAL INGIN MEMBUAT MEREKA SEDIKIT RENDAH HATI. IA MENGUJI MEREKA DENGAN
MEMPERLIHATKAN DIRI DI KEJAUHAN DENGAN CAHAYA YANG SANGAT TERANG.
KEMUDIAN MEREKA
MENGUTUS DEWA VAYU UNTUK MENGETAHUI SIAPA MEREKA. YAKSHA ITU TIDAK MENJAWAB
PERTANYAAN DEWA VAYU. TETAPI IA BERTANYA PADANYA SIAPA DIRINYA SEBENARNYA. VAYU
KEMUDIAN MULAI MENYOMBONGKAN DIRINYA. SANG DEWI TIDAK BERKESAN. SANG DEWI
BERKATA: “ OH CUMA ITU SAJA!” DEWA VAYU SANGAT MARAH DAN PERGI.
KEMUDIAN DATANGLAH
DEWA INDRA. PADA SAAT IA DATANG, SANG DEWI MENGHILANG. INDRA MENGHINA DAN
MERENDAHKANNYA. KEMUDIAN IA MERENUNG. KEMUDIAN SANG DEWI MUNCUL BEGITU SAJA DI
DEPANNYA DAN DEWA INDRAPUN BERPIKIR BAHWA IA PASTILAH KEKUATAN PRIMORDIAL, ADI
SHAKTI. KEMUDIAN INDRA MERASA SANGAT BODOH KARENA TIDAK BISA MENGENALINYA.
KEMUDIAN DEWI
MEMANIFESTASIKAN DIRI SEBAGAI CAHAYA YANG SANGAT TERANG DAN MENDERANG DAN
MEMBERITAHU PARA DEWA SIAPA DIRINYA DAN IAPUN MEMBERITAHU MEREKA SIAPA DIRINYA
SEBENARNYA. IA AKAN MEMANIFESTASIKAN DIRI SEBAGAI WANITA ATAU PRIA ATAS
KEHENDAKNYA. IA BERADA DIATAS SEGALANYA, TAK TERKALAHKAN, SELALU MENEMUI
KEMENANGAN.
INILAH CERITA
TENTANG SANG DEWI YANG MEMPERLIHATKAN DIRI SEBAGAI YAKSHARUPA. WUJUD YAKSHA
MERINGANKAN PENDERITAAN PARA PEMUJA DAN MEMBERIKAN KESENANGAN DAN KENYAMANAN.
IA DIBERKAHI DENGAN PENGETAHUAN DAN KEBIJAKSANAAN.
INKARNASI
SHATAKSHI
PARA RSI DAN ORANG
SUCI SANGAT TERPESONA DENGAN CERITA SUTA MUNI. MEREKA MEMINTA MUNI UNTUK
MENCERITAKAN TENTANG CERITA YANG LAIN LEBIH BANYAK LAGI.
SUTA MUNI MEMULAI:
ADALAH SEORANG
RAKSASA YANG SANGAT JAHAT YANG BERNAMA DURGAMA. IA MENGUASAI KETIGA DUNIA
DENGAN KEKUATANNYA. BRAHMA, YANG DIPUJA KEMUDIAN MEMBERIKAN MEREKA EMPAT WEDA.
IA MEMPELAJARI SEMUANYA. IA MEMAHAMI BAGAIMANA PARA DEWA BISA MENJADI LEMAH DAN
IA MELAKUKAN SESUATU YANG MERENDAHKAN PARA DEWA. IA MENGHIDUPKAN SEMUA API
UPACARA, TAPASYA DAN JUGA MELAKUKAN AMAL. PARA DEWA TIDAK SENANG DENGAN APA
YANG IA LAKUKAN.
MEREKA SETELAH
BERSATU DENGAN YANG LAINNYA BERDOA PADA SANG DEWI. MEREKA MENGELUH TENTANG
RAKSASA DURGAMA. TANPA AIR, TIDAK ADA UPACARA YANG BISA DILAKUKAN. TANPA ITU
SEMUA TIDAK ADA MAKANAN. SETELAH MENGATAKAN INI PARA DEWA MEMINTA
PERTOLONGAN-NYA.
MAHAMAYA
BERMANIFESTASI PADA SAAT ITU JUGA DENGAN RATUSAN MATA. PADA DUA TANGANNYA IA
MENGELUARKAN PANAH DAN BUSUR SERTA BUNGA LOTUS. KEMUDIAN MUNCULLAH SAYURAN DAN
JUGA UMBI-UMBIAN. DARI MATANYA, AIR MENGALIR. DENGAN BANYAK MAKANAN YANG
DIBERIKAN OLEHNYA, MANUSIA MERASA LEGA. IBU DEWI TETAP SEPERTI INI SELAMA
SEMBILAN HARI. DENGAN AIR YANG MENGALIR DARI MATANYA, BUMI YANG SANGAT KERING
MENJADI BASAH DAN TUMBUHAN MULAI TUMBUH. SUMUR, TANGKI AIR DAN DANAU TERPENUHI.
SEMUA ORANG TIDAK SENANG. PARA DEWA SANGAT SENANG.
DEWI KEMUDIAN
MEMBERITAHU MEREKA BAHWA SEMUANYA TELAH BAIK DAN MEMINTA MEREKA MEMINTA
ANUGERAH LAIN. PARA DEWA MEMINTA WEDA DARI DURGAMA. PARA BRAHMANA JUGA BERHARAP
DEMIKIAN.
IBU DEWI
MENGHILANG. IA DIBERI GELAR SHAKAMBHARI DEVI DAN SHATAKSHI UNTUK MEMBERIKAN
SAYURAN DAN MAKANAN DAN MEMILIKI RATUSAN MATA.
BAHKAN DURGAMA
TIDAK MEMAHAMI SEMUA INI. IA TIDAK BISA MEMAHAMI BAGAIMANA PARA DEWA
MENDAPATKAN KEKUATAN MEREKA KEMBALI. IA KEMUDIAN MENYERANG SURGA KEMBALI.
TETAPI DI DEPAN AMARAVATI, KOTA INDRA, IBU DEWI BERDIRI DENGAN CHAKRA YANG
BERCAHAYA. SEMUA DEWA BERADA DI BELAKANGNYA. DARI TUBUHNYA MUNCULLAH SEPULUH
KEKUATAN (SHAKTI) YANG BERNAMA KALI, TARA, CHINNAMASTAKA, BHUVANESHWARI, SHRI
VIDYA, BHAIRAVI, BAGALA, DHUMRA, TRIPURA SUNDARI, MATANGI MEMBUATNYA MENJADI
MAHAWIDYA. KEMUDIAN KEKUATAN INI MEMUNCULKAN KEKUATAN YANG LAIN. SEMUA INI
MENGHANCURKAN PASUKAN DURGAMA SAAT ITU JUGA. DURGA MENGHANCURKAN DURGAMA DENGAN
SATU PUKULAN KARENA ITULAH IA DIBERI GELAR DURGA. IA DIBERI GELAR SEPERTI ITU
KARENA IA MENJADIKAN HUTAN DAN PEGUNUNGAN SEBAGAI TEMPAT DUDUKNYA. KARENA IA
TELAH MENGALAHKAN RAKSASA, IA DIBERI GELAR SEBAGAI BHIMADEWI DAN KARENA IA
MEMBUNUH ARUNA DENGAN MENGIRIMKAN BHRAMARA, IA DISEBUT SEBAGAI BHRAMANI DAN
BHRAMARAMBA.
PEMUJAAN
TERHADAP IBU DEWI
SUTA MUNI BERKATA:
ALAM ADALAH MAYA.
INI ADALAH SANTANA BRAHMA. JIKA SESEORANG ITU MEMBANGUN SEBUAH KUIL DENGAN
BATU, KAYU ATAU LUMPUR UNTUK IBU DEWI, SELAMA RIBUAN GENERASI AKAN MENDAPATKAN
BERKAH SANG DEWI. ORANG ITU NANTINYA AKAN MENEMPATI TANAH DEWI SIWA, SHIVALOKA.
JIKA SESEORANG JUGA MENEMPATKAN PATUNG SHRICHAKRA DI TEMPAT ITU, ORANG ITU AKAN
MENDAPATKAN MANFAAT YANG AMAT BANYAK. BAGI MEREKA YANG MEMUJA DEWI DI
TENGAH-TENGAH PANCHAYATANA, MAKA PAHALANYA AMATLAH BANYAK SEHINGGA TAK DAPAT
DIUNGKAPKAN DENGAN KATA-KATA. BERMEDITASI DAN MELAKUKAN JAPA PADA SANG DEWI
AKAN MENGHASILKAN LEBIH BANYAK LAGI MANFAAT DARIPADA MENYEBUTKAN NAMA SIWA
SEPULUH JUTA KALI. DENGAN BERKAHNYA, TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN. SEMUA YANG
MEMUJA-NYA ADALAH KELOMPOKNYA, PARA GANA. IA MEMBERKAHI MEREKA YANG MEMUJA –NYA
DI KUIL-NYA.
TERDAPAT HARI
KHUSUS DIMANA PEMUJAAN AKAN SANGAT BAIK SEPERTI MISALNYA KRISHNASHTHAMI, NAVAMI
(HARI KESEMBILAN ) ATAU AMAVASYA ATAU LIMA PARWADINA, HARI SUCI.
BHAVANI VRATA HARUS
DIADAKAN PADA HARI KEDUA PADA BULAN CHAITRA. PADA HARI INI, UMA DAN SHANKARA
HARUS DIPUJA DALAM SEBUAH ‘ PERAYAAN AYUNAN’.
PADA HARI KEDUA
PADA BULAN VYAKSHA, AMBIKA VRATA HARUSLAH DILAKUKAN. PADA BULAN KETIGA PADA
BULAN ASHADA, PERAYAAN KERETANYA HARUS DILAKUKAN.
BANYAK SEKALI
TERDAPAT HARI DAN UPACARA YANG BERBEDA DILAKUKANDAN BEBERAPA RITUAL PEMUJAAN
DILAKUKAN.
INI AKAN MENJADI
PENUTTUP UMASAMHITA SALAM SHRI SIWA PURANA YANG DITULIS OLEH RSI WEDA VYASA.
AKHIR BAGIAN KELIMA UMANAMA SAMHITA DALAM
SIWA PURANA YANG TERDIRI DARI TUJUH SAMHITA
KAILASHA PURANA
SAMHITA
KEENAM
PENJELASAN TENTANG ARTI PRANAWA
PARA RSI DAN ORANG
SUCI MEMINTA SUTA MUNI MENJELASKAN PADA MEREKA ARTI PRANAWA.
KATA SUTA MUNI:
TIDAK ADA BEDANYA
ANTARA PRANAWA DAN PENCIPTAAN. JIKA PENCIPTAAN (ATAU JAGAT RAYA) KEMBALI MAKA
ITU ADALAH PRANAWA. JIKA TERBENTANG, ITULAH PRANAWA. JNANA YANG TERTINGGI
ADALAH UNTUK MENGETAHUI PRANAWA. BENIH PENGETAHUAN ADALAH PRANAWA. PRANAWA,
KEBERADAAN TERTINGGI, ADA DALAM ‘OM’. KARENA HUBUNGAN ANTARA GUNA, SEGALANYA
ADALAH PRANAWA. DEWA SIWA ADALAH PRANAWA DAN PRANAWA ADALAH DEWA SIWA.
PRANAWALAH YANG DIMAKSUDKAN DAN PRANAWALAH YANG DIEKSPRESIKAN. KEDUANYA ADALAH
VACHAKA DAN VACHA. BRAHMAJNAJI, MEREKA YANG MENGETAHUI PENGETAHUAN TENTANG DEWA
SIWA, TIDAK MEMBEDAKAN ANTARA PRANAWA DAN ‘OM”.
PRANAWA YANG
DIAJARKAN OLEH DEWA SIWA PADA ORANG SEBELUM MATI DI TELINGANYA ADALAH KASHI.
‘A’ ‘U’ ‘M’- PADA AKHIR NADA- KOMPOSISI ITU ADALAH PRANAWA. ‘A’ ADALAH
RAJOGUNA. YANG BERISIKAN EMPAT WAJAH (CHATUR MUKHA). ‘U’ ADALAH WUJUD DARI
PRANAWA – INILAH TAMOGUNA. YANG BERKUASA ADALAH DEWA WISNU. ‘M’ ADALAH WUJUD
PURUSHA YANG MEMPERKAYA BENIH DAN MEMILIKI SIFAT SATTWA GUNA. YANG BERKUASA
ADALAH MAHADEWA. KEMUDIAN BINDU BERADA DALAM MAHESWARA DAN NADA BERADA DALAM
PARAMA. DENGAN CARA YANG SAMA KITA HARUS MENGETAHUI SADAYOJATA (TERLAHIR
SENDIRI) DALAM ‘A’, VAMADEWA DALAM ‘U’ DAN AGHORA DALAM ‘M’. TATPURUSHA DALAM
BINDU DAN ISHANA DALAM NADA. DALAM ‘OM’ TERDAPAT DELAPAN KALA (CAHAYA). MEREKA
YANG LAHIR DENGAN SADYOJATA JUMLAHNYA ADALAH DELAPAN. LAHIR DARI VAMADEWA
ADALAH TIGA BELAS DALAM ‘U’. DALAM ‘M’ TERDAPAT DELAPAN YANG DICIPTAKAN OLEH
AGHORA MURTHI. BAGI MEREKA YANG TERLAHIR DALAM TATPURUSHA ADALAH EMPAT DAN LIMA
DARI ISHANA BERADA DALAM NADA.
MANTRA, YANTRA,
DEWATA, PRAPANCHA, GURU DAN SISHYA – KEENAM INI DISEBUT SEBAGAI ENAM PADARDHA
(ENAM ZAT ATAU SUBSTANSI). HANYA LIMA HURUF MANTRA YANG MENJADI YANTRA. YANTRA
SENDIRI ADALAH WUJUD DARI DEWA. DEWA ITU ADALAH DUNIA (PRAPANCHA) DAN JUGA
DALAM WUJUD GURU. TUBUH GURU ADALAH SHISHYA.
DALAM TUBUH SADHAKA
(PEMUJA) DALAM ADHARACHAKRA ADA ‘A’ ‘U’ DALAM MANIPURA DAN ‘M’ DALAM HRIDAYA.
DALAM VISUDDHI CHAKRA TERDAPAT BINDU DAN BERADA DALAM AJNACHAKRA NADA. YANG
PALING KUAT ADALAH DEWA SIWA DALAM SAHASRARA. YANG MENCAPAI TAHAP VAIRAGYA (KETIDAKTERIKATAN-
TANPA KEINGINAN) BERSAMA DENGAN KUALIFIKASI – ADHIKARA- UNTUK MENERIMA PRANAWA.
BEGITULAH SESEORANG
ITU SEHARUSNYA MENGIKUTI ATURAN PRINSIP CELIBASI, TIDAK MELAKUKAN KEKERASAN
PADA SEMUA MAKHLUK HIDUP, KEBENARAN, KEBERSIHAN, KEBAIKAN DAN PERBUATAN YANG
SUCI (SADACHARA). SELAIN ITU, IA HARUS MEMAKAI ABU SUCI DAN RUDRAKSHA SEBAGAI
BAGIAN DARI DISIPLIN SPIRITUAL. KETIKA SEMUA INI TELAH DICAPAI, IA HARUS
MENCARI SEORANG GURU YANG BERBAKTI PADA DEWA SIWA, YANG MENGETAHUI SEMUA ILMUN
PENGETAHUAN, SENI DAN FILSAFAT DAN IA YANG BIJAKSANA DAN MAMPU MEMBEDAKAN
DENGAN KEYAKINAN BAHWA TIDAK ADA PERBEDAAN ANTARA GURU DAN DEWA SIWA. MURID
HARUS MENGETAHI SANG GURU. KEMUDIAN GURU MENGUJI SHISHYA. JIKA SISHYA BERHASIL
LULUS UJIAN, ATAS IJIN GURU SHISYA HARUS MAKAN DENGAN HATI-HATI (HARUS MEMILIH)
DAN MENGIKUTI SEMUA INI DENGAN PENUH PERHATIAN DAN NIAT.
SETELAH MENGADAKAN
LATIHAN, UNTUK SISHYA, GURU MEMBERIKAN ABU SUCI DARI UPACARA API YANG BERNAMA
GIRIJA HOMA DAN MENYURUHNYA MEMAKAINYA. KEMUDIAN IA HARUS MENJELASKAN MAKNA
PRANAWA PADA MURIDNYA.
KEMUDIAN SUTA MUNI
MENJELASKAN PADA PARA RSI DAN ORANG SUCI TUGAS DARI SEORANG PERTAPA, KEWAJIBAN
DAN PROSEDUR DALAM RITUAL PEMUJAAN DEWA SIWA, PEMUJAAN PANCHAVARANA (LIMA PUTARAN
SIKLUS) DAN PEMUJAAN HARIAN.
AJARAN KUMARASWAMI
SUTA MUNI KEMUDIAN BERKATA:
SUATU KALI VAMADEWA
BERTANYA PADA KUMARASWAMI MENGENAI SANYASASHRAM DAN VAIRAGYA (HIDUP TANPA
KETERIKATAN).
AKU AKAN
MEMBERITAHUMU, WAHAI PARA RSI DAN ORANG SUCI APA YANG DIKATAKAN OLEH SHRI
KUMARASWAMI PADA VAMADEWA.
MEMUJA LINGGA DEWA
SIWA YANG ADALAH WUJUD PENYATUAN ANTARA DEWA SIWA DAN SHAKTI AKAN MEMBERIKAN
KESEJAHTERAAN.
VAMADEWA MEMINTA
SHRI KUMARASWAMI MEMBERITAHUNYA TENTANG MANTRA MAHAVAKYA DAN SHRI KUMARASWAMI
MEMBERITAHUNYA SEBAGAI BERIKUT:
I. OM
PRAJNANAM BRAHMA – PRAJNANA ADALAH KEBIJAKSANAAN YANG SEMPURNA- KEBIJAKSANAAN
YANG DIDAPATKAN MELALUI INDERA ADALAH PRAJNANAM DAN ITULAH BRAHMA.
II. OM
AHAM BRAHMASMI
AKU TERLAHIR DARI BERKAH SIWA DAN SHAKTI, AKU ADALAH BRAHMA.
III. OM
TAT TWAMASI
KAMU (TWAM) ADALAH
AKU.
IV. OM
AYAN ATMA BRAHMA
AYAM (DALAM SETIAP WAKTU) MENGATAKAN ITULAH AKU, AKU
MEMPERLIHATKAN ATMA ADALAH BRAHMA.
V. OM
ISHAVYASAMIDAM SARVAM
KESELURUHAN JAGAT-RAYA INI HIDUP DALAM ISHA.
VI OM PRANOKA ASMI
PRANAMA,
MEMILIKI KEHIDUPAN, KEKUATAN HIDUP.
VII OM PRAJNAATMA
PERCAMPURAN DARI
SEMUANYA DAN GUNANYA MAKA AKAN MEMBENTUK SIFAT PRAJNAATMA.
DENGAN KATA LAIN, PRAJNANAMA ADALAH IA YANG DIDAPATKAN DARI
PERWUJUDAN, GUNA DAN SEGALANYA MENDAPATKAN JNANA YANG LENGKAP.
VIII. TADEVAHAM
TADAMUTRA YADAMUTRA DANMIHA
KEBAHAGIAAN YANG TERDAPAT DALAM DUNIA INI JUGA TERDAPAT DI
ALAM SANA. KEBAHAGIAAN YANG ADA DI DUNIA SANA SEPERTI SURGA DALAM DUNIA INI.
IX. ANYADEWA
TADVIDITA DADHO AVIDITADAPI
BRAHMA YANG TERKENAL MELAMPAUI YANG DIKETAHUI DAN TIDAK
DIKETAHUI.
X. OM
YESHA ATMANTARYAMAMMRUTAH
PARAMATMA ITU TERMASYUR DALAM SEMUA HAL, DALAM SEMUA LOKA DAN
DALAM WEDA YANG ABADI DAN BEBAS MENJADI IA YANG MENEMPATKANMU DALAM DIRIMU.
XI OM SAYASCHAYAMA PURUSHEYASCHASAVADITYATE
SA EKAH
TEMPAT PURUSHA DI
MAHANAGARA ADALAH SUKSHMA SHARIRA DAN PARAMA PURUSHA YANG ADA DALAM MATAHARI
ADALAH SATU.
XII. OM
AHAMASMI PARABRAHMA
IA YANG MENJADI JIWA ADALAH PARAMABRAHMA. INI BERARTI BAHWA
PARABRAHMA ADALAH DEWA SIWA SENDIRI.
XIII OM VEDASHASTRA GURUTWATTU
SWAYAMAANADA
LAKSHANAM
IA YANG ADALAH GURU DARI SEMUA WEDA DAN SHASTRA DAN MERASAKAN
KUALITAS NITYANANDA – KEBAHAGIAAN ABADI ANANDA.
XIV OM
SARWABHUTASTITHAM BRAHMA
TADEVHAM NA
SAMSHAYAH
TIDAK DIRAGUKAN LAGI BAHWA ‘SATU’ YANG ADA DALAM SEMUA
MAKHLUK ADALAH AKU.
XV. OM
TATTWASYA PRANOHAMASM
PRIDHIVIYAH PRANOHAMASMI
AKU ADALAH KEHIDUPAN (PRANA) DALAM SEMUA TATWA SEPERTI YANG
ADA DI BUMI. DALAM SEMUA TATWA DI BUMI AKU ADALAH PRANA (KEHIDUPAN).
XVI OM APANCHA
PRANOHAMASMI
TEJASACHA
PRANOHAMASMI
AKU ADALAH PRANA
(KEHIDUPAN) DARI AIR DAN SEMUA CAHAYA.
XVII OM VAYOCHA PRANO HAMASMI
AKASASYA PRANO
HAMASMI
AKU ADALAH DASAR TERBENTUKNYA UDARA DAN JUGA AKASHA.
XIX.
OM SARVOHAM, SARWATMAKOHAM SAMSARI, YADBHUTAM, YACCHA BHAVYAM
YADVARTAMANAM,
SARWATMAKA TWADADWITIYOHAM
AKU ADALAH SEMUA. AKU ADA DALAM SEGALA ZAT. AKU ADALAH
PENGUASA JAGAT-RAYA, MENJAGA DAN MEMELIHARA SEGALANYA. HAL YANG AKAN DATANG,
YANG ADA DAN YANG MEMILIKI ATMAN DARI SEMUA, YANG ADALAH BRAHMA DAN SEMUANYA
ADALAH AKU.
XX.
OM SARWAKHALVIDAM BRAHMA
SEMUA INI
MEMILIKI BRAHMA DIDALAMNYA.
XI. OM
SARVOHAM VIMUKTOHAM
YANG ADA DALAM SEMUA, SIWA ITU ADALAH MILIKKU. AKU BEBAS DARI
SEMUA, BEBAS DARI SEGALA HAL DAN BENAR-BENAR BEBAS.
KEDUA PULUH DUA MANTRA INI DIKENAL DENGAN NAMA MAHAVAKYA. IA
MENGAJARKAN MEREKA, HARUSLAH DISADARI, TIDAK LAIN TIDAK BUKAN ADALAH DEWA SIWA.
INILAH YANG HARUS DIJUNJUNG TINGGI, HARUS DIPUJA DAN DIIKUTI.
YATI, PERTAPA YANG SESUNGGUHNYA ATAU SEORANG AVADHUTA ADALAH
ORANG-ORANG YANG UNIK. UPACARA KEMATIAN SEORANG PERTAPA JUGA UNIK. DENGAN
MENGATAKAN ITU PADA PARA RSI DAN ORANG SUCI SUTA MUNI MENJELASKAN TENTANG
UPACARA YANG DIADAKAN PADA HARI KESEBELAS DAN KEDUABELAS DARI KEMATIAN SEORANG
YATI.
INI ADALAH AKHIR DARI KAILASHA SAMHITA (BAGIAN KEENAM) DARI
SHRI SIWA PURANA.
VAYAVIYA SAMHITA
SAMHITA KE TUJUH
DEWA VAYU MENEMUI PARA RSI (ORANG SUCI)
KATA SUTA MUNI:
WAHAI PARA ORANG SUCI! AKU AKAN MENCERITAKAN SEBUAH CERITA
YANG AKAN MEMBUAT DOSA-DOSA YANG MENDENGARKANNYA TERBASUH DARI SEMUA YANG IA
LAKUKAN.
SUATU KALI BEBERAPA RSI DAN ORANG SUCI MENEMUI DEWA BRAHMA
UNTUK MEMINTANYA MENJELASKAN TENTANG PARABRAHMA TATWA, SIFAT DAN AJARAN BRAHMA.
MEREKA TIDAK MENDAPAT JAWABAN YANG DIINGINKAN KARENA CARA DEWA BRAHMA BERCERITA
TIDAKLAH TEPAT (IA MENGGUNAKAN METHODE NETI VADA, MENEGASIKAN SEMUA YANG IA
CERITAKAN).
BRAHMA MELEMPARKAN MANOMAYA CHAKRA. IA MEMBERITAHU PARA RSI
UNTUK MELAKUKAN SEBUAH SATRA YAGA (UPACARA API) DI TEMPAT DIMANA CHAKRA ITU
JATUH. PARA RSI MENGIKUTI CHAKRA YANG MELAYANG ITU, SANGAT BERUNTUNG SEKALI
KARENA CHAKRA ITU JATUH DI BUMI. HUTAN DIMANA CHAKRA INI JATUH DISEBUT DENGAN
NAIMISHA ARANYA, HUTAN NAIMISHA. SEBUAH BATU DIMANA CHAKRA INI JATUH DI TEMPAT
ITULAH DIBERI NAMA CHAKRA TIRTHA.
ATAS JAMINAN YANG DIBERIKAN OLEH BRAHMA, DEWA VAYU DATANG
KESANA PADA SAAT SATRA YAGA. PADA AKHIRNYA, VAYU MEMANIFESTASIKAN DIRI DENGAN
PENGIKUTNYA YANG BERJUMLAH EMPAT SEMBILAN VAYU DAN MENJELASKAN PADA PARA RSI
TENTANG PENGETAHUAN DAN KESADARAN AKAN SIWA TATWA.
SEMUA CIPTAAN ADALAH RUDRA. RUDRA ADALAH PARABRAHMA. BRAHMA
DAN YANG LAINNYA ADA KARENA ADANYA DIRI-NYA. IA ABADI, KONSTAN, MENGHANCURKAN
KEGELAPAN DAN IA BERCAHAYA SEPERTI CAHAYA MATAHARI. IA ADA DALAM SEGALANYA DAN
MENYERAP DALAM SEGALANYA. IA ADALAH ISHANA, PENGUASA SEGALANYA. IA TIDAK
MEMILIKI MATA TETAPI MAMPU MELIHAT SEMUANYA. IA TIDAK MEMILIKI TELINGA TETAPI
IA BISA MENDENGARKAN SEMUANYA. IA TIDAK PERLU TAHU SEGALANYA TETAPI IA MAMPU
MENGETAHUI SEGALANYA. IA ADA DALAM DIRI SEMUA MAKHLUK HIDUP. IA TIDAK MEMILIKI
KEINGINAN. IA ADALAH ATOM, BAGIAN TERKECIL DALAM SEBUAH ATOM. IA LEBIH BESAR
DARIPADA YANG LEBIH BESAR. IA TIDAK MEMILIKI KEADAAN ATAU KONDISI; IA ADA
DIATAS SEGALANYA. IA ADALAH CAHAYA TERANG. IA MEMILIKI SHODASA KALA (ENAM BELAS
KEKUATAN CAHAYA). IA TIDAK MEMILIKI PEKERJAAN. IA TIDAK MEMBUTUHKANNYA. IA
TIDAK MEMILIKI TANDA ATAU SIMBOL. IA HARUS DICARI OLEH SEMUA ORANG.
PEMBAGIAN WAKTU
KETIGA BAGIAN; WAKTU, KALA, KASHTA DAN NIMISHA ADALAH CAHAYA
DEWA SIWA. HANYA IA YANG BISA MEMAHAMI KETIGA BAGIAN INI AKAN MENCAPAI PEMBEBASAN.
TETAPI, TIDAKLAH MUDAH. SEGALANYA HARUS MENGIKUTI WAKTU. TIDAK ADA YANG BISA
MELAWAN WAKTU. WAKTU BERADA DALAM KENDALI TUHAN. IA SENDIRI ADALAH WAKTU.
TIDAK ADA YANG TERSISA SELAIN WAKTU. SANGATLAH SULIT
MENGETAHUI KALA TATWA, SIFAT WAKTU. MANUSIA MENJADI AGUNG ATAU SEBALIKNYA, KUAT
ATAU LEMAH KARENA PERGERAKAN WAKTU. SEMUA KEAGUNGAN ADALAH WAKTU DAN SEMUA
KEGAGALAM ADALAH MASALAH WAKTU SAJA.
PARA DEWA BERTANYA PADA VAYU BAGAIMANA CARA MENGUKUR WAKTU
DAN BAGAIMANA INI DITETAPKAN.
VAYU MULAI BERKATA:
KALAMANA JUGA DISEBUT DENGAN AYUSHMANA. WAKTU MATA BERKEDIP,
TIGA KALI DISEBUT SEBAGAI NIMISHA. LIMA BELAS NIMISHA ADALAH SATU KASTHA. TIGA
PULUH KASTHA ADALAH SATU KALA. TIGA PULUH KALA ADALAH SATU MUHURTA. TIGA PULUH
MUHURTA ADALAH SATU AHORATRA, SIANG DAN MALAM. TIGA PULUH AHORATRA ADALAH SATU
BULAN. DALAM SATU BULAN, LIMA BELAS HARI ADALAH SETENGAH BULAN (PAKSHA) DAN
LIMA BELAS HARI SHUKLA PAKSHA DAN LIMA BELAS HARI ADALAH SHUKLA PAKSHA DAN LIMA
BELAS HARI SHUKLA PAKSHA DAN LIMA BELAS HARI KRISHNA PAKSHA. ENAM BULAN ADALAH
AYANA. DUA AYANA ADALAH UTTARAYANA DAN DAKSHINAYANA. KEDUANYA MENJADI SATU
TAHUN MANUSIA. SATU TAHUN MANUSIA ADALAH SATU HARI BAGI DEWA. DAKSHINAYANA
ADALAH MALAM. DUA BELAS BULAN DHAKSHINAYANA AKAN MENJADI SATU TAHUN SUCI. TIGA
RATUS DAN ENAM PULUH TAHUN BAGI MANUSIA ADALAH SATU TAHUN DEWA.
BERDASARKAN INILAH, PEMBAGIAN YUGA DILAKUKAN. TERDAPAT EMPAT
YUGA. YANG PERTAMA ADALAH KRITA YUGA. PANJANGNYA ADALAH EMPAT RIBU TAHUN DEWA.
UNTUK SETIAP SANDHYAKALA TERDAPAT 400 TAHUN DEWA.KEDUA SANDHYA (SAAT MATAHARI
TERBENAM DAN TERBIT) MENJADI DELAPAN RATUS TAHUN DEWA. YANG BERARTI KRITA YUGA
TERDIRI DARI 4800 TAHUN DEWA. DIJADIKAN TAHUN MANUSIA MENJADI 17 LAKH 28 RIBU
TAHUN (17,28000 TAHUN). DENGAN PENJUMLAHAN INI TRETA YUGA ADALAH 3600 TAHUN DEWA.
DALAM TAHUN MANUSIA AKAN MENJADI DUA BELAS LAKH SEMBILAN PULUH ENAM TAHUN
(12.96.000 TAHUN). DWAPARA YUGA ADALAH 2400 TAHUN DEWA YANG SAMA DENGAN
8.64.000 TAHUN MANUSIA. KALIYUGA ADALAH 1200 TAHUN DEWA. INI AKAN MENJADI
4.32.000 TAHUN. KEEMPAT YUGA AKAN MENJADI DUA BELAS RIBU TAHUN DEWA YANG
BERARTI EMPAT LAKH DUA PULUH RIBU (4.20.000) TAHUN.
KEEMPAT YUGA INI MENJADI SATU MAHA YUGA. KASARNYA 71 MAHAYUGA
SAMA DENGAN MANVANTARA. 14 MANVANTARA INI (1000 MAHAYUGA) ADALAH SATU KALPA.
RIBUAN KALPA ADALAH SATU TAHUN BRAHMA. SATU TAHUN BRAHMA SAMA DENGAN DELAPAN
RIBU. KETIKA DELAPAN RIBU YUGA TELAH BERLALU, ITULAH BRAHMA SAVAN. TAHUN BRAHMA
ADALAH DELAPAN PULUH BRAHMA SAVANA. SATU TAHU BRAHMA ADALAH SATU HARI WISNU.
SATU HARI DEWA WISNU SAMA DENGAN SATU HARI RUDRA. JIKA MAHESHWARA TERSERAP KE
NYA- INI BERARTI BAHWA SATU HARI SIWA TELAH BERLALU. SATU TAHUN RUDRA ADALAH
SATU HARI MAHESWARA. JIKA KITA TERUS MENGHITUNG PANCHAMUKHESHWARA, AKAN MENJADI
SATU KALPA. SELAMA CIPTAAN MASIH ADA, INI ADALAH HARI BAGINYA. BAHKAN IA TIDAK
MENGENAL SIANG DAN MALAM. KITA MENGATAKAN INI DENGAN PEMAHAMAN KITA SENDIRI.
PENCIPTAAN BRAHMA DAN YANG LAINNYA.
SARVESHWARA SENDIRI MENCIPTAKAN BRAHMA DAN MEMBERIKANNYA
TUGAS UNTUK MENCIPTA. PADA AWALNYA, DENGAN BERKAH DEWA SIWA, BRAHMA MENCIPTA
DENGAN PENUH PERHATIAN MANAS. KEMUDIAN IA INGIN AGAR SEMUANYA BERJALAN DENGAN
CEPAT SEHINGGA IA MENGINGINKAN TEMAN DAN IAPUN MELAKUKAN TAPASYA. BRAHMA
MEMUJA-NYA. SESUATU SELAIN PURUSHA (PRIA). INI MEMBUTUHKAN BENTUK MANUSIA YANG
LAIN. DEWA SIWA YANG LEMBUT MENCIPTAKAN SHAKTI UNTUKNYA. KEMUDIAN BRAHMA
MEMILIKI IDE TENTANG WUJUD WANITA.
BRAHMA MENCIPTAKAN MANUSIA DAN KEMUDIAN MELAKUKAN PROKREASI.
DENGAN INI, KREASI DENGAN ‘MANAS’ DIHENTIKAN.
DEWA SIWA DAN DEWI PARWATI
SELAIN MANUSIA, BAHKAN PARA DEWA SANGAT MENYUKAI WAKTU
BERSAMA DENGAN SHAKTINYA. TETAPI DALAM KEHIDUPAN PASANGAN DEWAPUN JUGA TERJADI
SEDIKIT PERTENTANGAN.
PARAMESHWARA BIASA MENYEBUT DEWI PARWATI SEBAGAI KALI (KULIT
YANG HITAM). INI SANGAT MENYAKITKAN, DAN MEMBUAT MARAH DEWI PARWATI. SUATU KALI
TIDAK MAMPU MENAHAN LAGI IA MELAKUKAN TAPASYA PADA BRAHMA.
IA MELAKUKAN TAPASYA DENGAN PENUH BAKTI. IA BERKONSENTRASI
PADA PARABRAHMA DENGAN KEINGINAN UNTUK DIBERKAHI DENGAN KULIT YANG PUTIH
(GAURAVARNA).
DI HUTAN DIMANA IA MELAKUKAN TAPASYA, ADA SEEKOR HARIMAU YANG
KEJAM. SUATU HARI HARIMAU INI TIDAK BISA MENEMUKAN MANGSANYA. HARIMAU INI PERGI
KE PERTAPAAN PARWATI UNTUK MEMAKANNYA DAN MEMUASKAN RASA LAPAR PERUTNYA YANG
MENGGANGGU. TETAPI BAGAIMANAPUN KUATNYA HARIMAU INI MELOMPAT IA TIDAK BISA
MENERKAM DEWI PARWATI. DEWI PARWATI DUDUK MEMANDANGI HARIMAU INI. IA MERASAKAN
KASIH SAYANG PADA BINATANG INI. HARIMAU INI TETAP BERADA DI PONDOK ITU UNTUK
MENJAGA PERTAPAAN. HARIMAU INI IKUT MELAKUKAN PEMUJAAN SEPERTI YANG PARWATI
LAKUKAN.
SAAT ITULAH TERJADINYA KEKACAUAN YANG DISEBABKAN OLEH SUMBHA
DAN NISHUMBHA TERJADI. BRAHMA MEMINTA PERTOLONGAN SANG DEWI. IBU DEWI
MEMPERLIHATKAN DIRI PADA DEWA BRAHMA. IBU DEWI MENYAMPAIKAN KEINGINANNYA UNTUK
MEMILIKI KULIT YANG PUTIH (GAURAVARNA). BRAHMA BERDOA PADA-NYA JANGAN BERUBAH
DULU SEBELUM PARA RAKSASA ITU TERBUNUH.
KALITATWA YANG MUNCUL DARINYA DISEBUT DENGAN KAUSHIKI. BRAHMA
MEMBERINYA SEEKOR SINGA SEBAGAI TUNGGANGANNYA.IA JUGA MEMPERSIAPKAN MAKANAN DAN
MINUMANNYA. KAUSHIKI ADALAH DEWI YANG MEMBUNUH RAKSASA SHUMBHA DAN NISHUMBHA.
CERITA TENTANG SOMANADI
MEMBIARKAN KALITATWA IBU DEWI MUNCUL SEBAGAI GAURI. IA PERGI
KE KAILASHA. IA MENGAMBIL HARIMAU YANG TELAH MENJADI PENJAGA SETIANYA
BERSAMANYA.
IBU DEWI MUNCUL DENGAN KULIT YANG PUTIH YANG MEMBUAT PARA
PEMUJA DAN PENGIKUT IBU DEWI TERKEJUT.
BAHKAN DEWA SIWA SANGAT TERKEJUT. IA LANGSUNG MENUJU TEMPAT
PERADUAN DEWA SIWA. MEREKA MENIKMATI KEBERSAMAAN DAN KEMUDIAN DEWA SIWA
MENCERITAKAN CERITA LENGKAP TENTANG KAUSHIKI.
IA BERTANYA MEMOHON PADANYA AGAR MENGIJINKANNYA
MEMPERLIHATKAN HARIMAUNYA PADA NANDI.
DEWA SIWA MELIHAT HARIMAU ITU DENGAN SENYUMAN PADA WAJAHNYA.
HARIMAU ITU DIUBAH MENJADI SEORANG WANITA DENGAN WAJAH YANG SANGAT CANTIK. DEWA
SIWA DAN DEWI PARWATI MENYEBUTNYA “SOMANANDI”
VAYU MENJELASKAN PADA PARA RSI DAN ORANG SUCI BAGAIMANA SIWA
DICIPTAKAN DAN MEMPERLIHATKAN DELAPAN YOGA –YAMA, NIYAMA, ASANA, PRANAYAMA,
PRATYAHARA, DHARANA, DHYANA, SAMADHI YANG DISEBUT SEBAGAI ASHTANGGAYOGA-
KEDISIPLINAN DENGAN DELAPAN ASPEK.
DENGAN MENGIKUTI DISIPLIN INI, SHAKTI SIWA AKAN BERCAHAYA
DALAM DIRI MANUSIA DAN DALAM WAKTU YANG SINGKAT AKAN MENUJU JNANA.
BAGI MEREKA YANG TIDAK BERHASIL MENJALANI DISIPLIN INI BISA
TETAP BERHASIL DENGAN MENGULANGI DELAPAN NAMA DEWA SIWA, DAN BISA JUGA MENCAPAI
SIDDHI – PENCAPAIAN.
DELAPAN NAMA DEWA SIWA:
I)
SHIVANAMAH :
WAHAI DEWA SIWA YANG MENJADIKAN SEMUANYA SUCI, PENGHORMATAN PADAMU!
II) MAHESHWARAYANAMAH: WAHAI, PENGUASA YANG AKAN MENUNJUKKAN
PEMBEBASAN, SALAM PENGHORMATAN PADAMU!
III) RUDRAYANAMAH :
WAHAI, YANG PERKASA YANG BISA MENGHALAU BENCANA, PENGHORMATAN PADAMU.
IV) VISHNAVENAMAH : WAHAI YANG
MENYERAP DALAM SEMUA HAL, PENGHORMATAN UNTUKMU!
V) PITAMAHAYANAMAH : WAHAI ASAL MUASAL
SEGALANYA DAN DUNIA, PENGHORMATAN PADAMU!
VI) SAMSARA BHISHAJENAMAH: WAHAI PENYEMBUH YANG AGUNG,
PENGHORMATAN PADA SEMUA!
VII) ATMAYANAMAH :
WAHAI ATMA SEMUANYA, PENGHORMATAN PADA DIRIMU!
VIII) PARAMATMANENAMAH: WAHAI, YANG TRANSENDEN DAN MENGATASI
SEMUA, YANG PENUH WELAS ASIH, PENGHORMATAN PADAMU!
LIMA YANG PERTAMA ADALAH DASAR DARI PANCHA SADHANA (LIMA CARA
MEMUJA) DAN DASAR BAGI PENCIPTAAN, TIGA YANG BERIKUTNYA ADALAH PEMBERI
PEMBEBASAN. TIDAK PERDULI BETAPA SEDIKITNYA SESEORANG MEMPELAJARI INI SEMUA,
ORANG TERSEBUT AKAN LEBIH DEKAT DENGAN DEWA SIWA DAN MENDAPATKAN BERKAHNYA.
BAGI MEREKA YANG TIDAK BISA MEMUJANYA SECARA FISIK MAKA AKAN
DIBERIKAN SEBUAH ALAT YANG BERNAMA PUSHPASHATAKA MANASA PUJA PEMUJAAN SECARA
MENTAL DENGAN DELAPAN SIFAT- I) TIDAK MELAKUKAN KEKERASAN (AHIMSA), II)
PENGENDALIAN INDERA (SAMYAMANA INDRIYA CHAPALYA), III) DAYA (KASIH SAYANG PADA
SEMUA), IV) KETENANGAN (PENGENDALIAN DIRI), V) KEDAMAIAN (MEMBERIKAN
PENGAMPUNAN DAN MEMAAFKAN MUSUH), VI) PERENUNGAN (TAPASYA), VII) DHYANA
(MEDITASI YANG DALAM), VIII) KEBENARAN DIATAS SEMUA KEADAAN.
KEMUDIAN VAYU MENJELASKAN TENTANG CARA MEMUJA LINGGA SESUAI
DENGAN KEBIASAAN MASING-MASING KELUARGA.
DENGAN MELAKUKAN SEBUAH VRATA (PEMUJAAN KEAGAMAAN) SAUDARA
DHAUMYA UPAMANYU MENDAPATKAN PENGAMPUNAN ATAS DOSANYA.
KISAH UPAMANYU
ADA SEORANG RSI YANG BERNAMA VYAGHRAPADA. UPAMANYU ADALAH
PUTRANYA. SETELAH AYAHNYA MENINGGAL, IA HARUS TINGGAL DI RUMAH PAMANNYA BERSAMA
DENGAN IBUNYA.
PUTRA-PUTRA PAMANNYA ITU PUNYA BANYAK SEKALI SUSU YANG MEREKA
BISA MINUM, NAMUN UPAMANYU TIDAK PUNYA SUSU YANG CUKUP YANG BISA IA MINUM. IA
BIASANYA MEMANDANG IBUNYA DENGAN MATA MEMELAS. IBUNYA JUGA TIDAK BERDAYA, IA
BIASANYA MENCAMPUR TEPUNG JAGUNG DENGAN AIR DAN MEMBERIKANNYA PADANYA. IA TAHU
BAHWA ITU BUKANLAH SUSU. IA SANGAT SEDIH.
UPAMANYU MEMINTA IJIN PADA IBUNYA UNTUK MELAKUKAN TAPASYA DAN
MEMUJA DEWA SIWA. IA MENJALANI TAPA YANG SANGAT KUSYUK. IA MELAKUKAN TAPA YANG
MEMBUAT PARA DEWA KHAWATIR. MEREKA MENUJU KAILASHA, DENGAN DIPIMPIN OLEH DEWA
WISNU. DEWA SIWA INGIN MENGUJI UPAMANYU DAN MENDEKATI ANAK ITU DENGAN MENYAMAR
MENJADI INDRA. UPAMANYU TIDAK PERDULI. IA KEMUDIAN BERKATA BAHWA IA HANYA
MENGINGINKAN BERKAH DARI DEWA SIWA DAN TIDAK DARI YANG LAINNYA.
DEWA SIWA YANG MENYAMAR MENJADI DEWA INDRA MARAH. IA
MENGATAKAN DEWA SIWA ADALAH DEWA TANPA TEMPAT PERSEMAYAMAN, DAN MENGEMBARA DI
KUBURAN.
INI MEMBUAT UPAMANYU MARAH DAN MELEMPARKAN AGHORASTRA.
KEMUDIAN DEWA SIWA MEMPERLIHATKAN DIRINYA DIHADAPAN UPAMANYU. UPAMANYU SANGAT
TERKEJUT. IA MERASA SANGAT BAHAGIA. DEWA SIWA MEMBERI ANUGERAH TANPA DIMINTA
OLEH UPAMANYU. DEWA SIWA MEMELUKNYA DEMIKIAN JUGA DEWI PARWATI. UPAMANYU
MENJADI PUTRA DEWA SIWA DAN DEWI PARWATI.
UPAMANYU MEMBERITAHU SRI KRISNA TENTANG DEWA SIWA
KEMUDIAN UPAMANYU PERGI KE HIMALAYA. SUATU HARI SHRI KRISHNA
DATANG KE TEMPAT ITU DAN MEMBERIKAN PENGHORMATAN PADA UPAMANYU. IA MEMBERITAHU
SHRI KRISHNA BAHWA IA TAHU SIAPA DIRINYA. UPAMANYU MENCERITAKAN PADA KRISHNA
TENTANG DEWA SIWA. TIDAK ADA YANG LEBIH AGUNG, LEBIH TINGGI ATAU LEBIH MENDALAM
DARI DEWA SIWA. SIWADHYANA, BERMEDITASI PADA DEWA SIWA, AKAN MEMBERIKAN SEMUA
YANG IA MINTA. YANG PALING PENTING ADALAH BHAKTI.
BHAKTI, UPAMANYU MEMBERITAHU KRISHNA ADA TIGA JENIS BHAKTI:
BAHYA (INTISARI), ANANYA (JENIS YANG LEBIH CEPAT) YANG AKAN MENGARAH PADA
PENCERAHAN YANG LEBIH CEPAT DAN EKANTA BHAKTI. EKANTA BHAKTI ADALAH CARA YANG
PALING CEPAT BAGI SADHAKA UNTUK MENCAPAI PEMBEBASAN SAAT KELAHIRAN INI. INI
MUNGKIN DIKARENAKAN OLEH PAHALA DALAM KEHIDUPAN TERDAHULU. ADA PERBEDAAN ATAS
KECEPATAN, NAMUN PADA AKHIRNYA AKAN MENGARAH PADA PEMBEBASAN CEPAT ATAU LAMBAT.
KEMUDIAN UPAMANYU MEMBERITAHU KRISHNA TENTANG JAPA –
PENGULANGAN NAMA TUHAN SECARA TERUS MENERUS DENGAN DISIPLIN.
SETELAH MENDENGARKAN INI SEMUA, SHRI KRISHNA BERTANYA PADA
UPAMANYU UNTUK MEMBERITAHUNYA TENTANG LIMA CARA BERYOGA YANG DISEBUT DENGAN
YOGA PANCAKHA.
YOGA PANCHAKA
TERDAPAT LIMA JENIS YOGA: 1) MANTRA YOGA 2) SPARSHA YOGA, 3)
BHAVA YOGA, IV) ABHAVA YOGA DAN V) MAHA YOGA.
ANTI KEKERASAN, KEBENARAN, TIDAK TAMAK, TIDAK MENIKAH, ADALAH
YAMA. KEBERSIHAN, KETENANGAN, TAPA, JAPA, DOA ADALAH NIYAMA (PRINSIP YANG TELAH
DITANAMKAN). PADMASANA ADALAH BERBAGAI POSISI DUDUK UNTUK BERMEDITASI DAN
MENGULANGI NAMA TUHAN.
YOGA ADALAH JENIS DISIPLIN ATAU LATIHAN TUBUH DAN PIKIRAN.
MEREKA YANG INGIN BERLATIH YOGA, PERTAMA YANG HARUS DIPAHAMI ADALAH TIGA HAL-
DHAYANA, DHEIYA DAN PRAYOJANA (PERENUNGAN/MEDITASI, TUJUAN DAN PAHALA).
KEMUDIAN ADA BEBERAPA PANTANGAN TERHADAP YOGA YANG DISEBUT
YOGA VIGHNA. HARUS DILAKUKAN DENGAN KEKUATAN, KETAHANAN, KOMITMEN DAN
KETULUSAN. BAHKAN TEMPAT MELAKUKAN YOGA HARUS DIPILIH DENGAN BAIK.
KESIMPULAN
ITULAH AJARAN YANG DIBERIKAN OLEH VAYU SELURUH CERITA DALAM
SIWA SAMHITA, PARA RSI DAN ORANG SUCI KEMUDIAN MELAKUKAN YAJNA PADA HARI BERIKUTNYA
DAN SETELAH MENGAMBIL AVABHRUTASNANA – MANDI SUCI DAN MELAKUKAN PEMUJAAN SESUAI
DENGAN KALPA YANG DICERITAKAN OLEH BRAHMA.
SANATA KUMARA TELAH MENUNGGU NANDIKESHWARA. NANDIKESHWARA
YANG DILIPUTI OLEH SIWAMAYA MENGUTUK SANATA KUMARA KARENA TIDAK MENJAMUNYA
DENGAN KUTUKAN BAHWA IA AKAN MENJADI SEEKOR UNTA.
KEMUDIAN SANATA KUMARA MEMPERKENALKAN SEMUA RSI DAN ORANG
SUCI DI NAIMISHA PADA NANDIKESHWARA. ATAS PERINTAH MEREKA NANDIKESHWARA
MENGAJARKAN PADA MEREKA SIWA TATWA/
SEHINGGA TUJUH SAMHITA YANG PANJANG DALAM SIWA PURANA TELAH
DIBERIKAN PADA VEDA VYASA OLEH SANATA KUMARA. DAN KEMUDIAN AKU MENCERITAKAN
PADA KALIAN SEMUA- KATA SUTA MUNI.
SUTA MUNI KEMUDIAN MENGATAKAN DAN MEMPERINGATKAN PARA RSI DAN
ORANG SUCI AGAR MEREKA TIDAK MENCERITAKAN ATAU MENERUSKAN CERITA PADA MEREKA
YANG TIDAK MEMUJA DEWA SIWA. ATAU MEREKA YANG TIDAK BERHAK ATAS MAHAPURANA ATAU
MEREKA YANG BUKAN MURID DAN MEREKA YANG TIDAK PERCAYA PADA TUHAN. DENGAN
MEMBERIKAN CERITA INI, PADA ORANG YANG TIDAK TEPAT AKAN MEMBUAT PENCERITA MASUK
KE NERAKA.
KEMUDIAN SUTA MUNI MEMBERIKAN SALAM PENGHORMATAN PADA SEMUA
RSI DAN ORANG SUCI.
SEMUA ORANG YANG MENDENGARKAN PRAVACHANA SUTA MUNI AKAN
DIBERKAHI OLEH SUTA MUNI DAN IAPUN MEMOHON DIRI UNTUK PERGI DAN PARA RSI
MENGANTARNYA HINGGA PERBATASAN PERTAPAAN.
SETELAH KEMBALI MEREKA MELAKUKAN ‘SATRA’- (SEBUAH YAGA ATAS
NAMA RUDRA) MEMUJA SEMUA DEWA DENGAN PENUH BAKTI.
KEMUDIAN MEREKA MENUJU KASHI. DISANA MEREKA TINGGAL UNTUK
MEMUJA DEWA SIWA DAN OLEH KARENA ITU DIBERKAHI OLEH SIWASAYUJYA- KEDEKATAN
DENGAN DEWA SIWA.
INILAH AKHIR DARI VAYAVIYA SAMHITA DALAM SIWAPURANA.
INILAH JUGA AKHIR DARI CERITA TENTANG DEWA SIWA DALAM SIWA
PURANA YANG DIBUAT DENGAN BERKAH UNTUK SEMUA MANUSIA OLEH RSI VEDAVYASA (YANG
JUGA DISEBUT DENGAN SHRI VYASA BHAGAWAN) OLEH KAUNDINYASA GOTARA – VIJAYA
BHASKARA RAMA RAO VADAPALI DARI VIZIANAGARAM, DENGAN BERKAH DARI SADGURU
SHIVASHRI SIVANANDAMURTI
OM SANTIH! SANTIH! SANTIH!!!!!
MARGASIRSHA BAHULA CHATURTHI
TAHUN TELUGU SWABHANU
12 DESEMBER 2003
NEW DELHI.
ARATI SIWA JEE KI
OM JAYA SHIVA ONKARA SWAMI JAYA SHIVA ONKARA
BRAHMA WISNU SADASIWA ARDHANGI DHARA
EKANA CATURANANA PANCHANANA RAJE,
HANSASANA GARUDASANA VRASHAVAHANA SAJE,
DO BHUJA CHARA CATURBHUJA DASHA BHUJA ATI SOHE,
TENON RUPANIRAKHATA TRIBHUVANA JANA MOHE
AKSHAMALA BANAMALA RUNDAMALA DHAARI
CHANDANA MRIGAMADA SOHE BHOLE SHUBHAKARI
SHETAMBARA PETAMBARA BAGHAMBARA ANGE
SANADIKA BRAHMADIKA PRETADIKA SANGE
KARA KE MADHYA KAMANDALA CHAKRA TRISHULA DHARTA
JAGA KARTA SANGHARTA JAGA PALANA KARTA
BRAHMA, WISNU, SADASHIVA JANATA AVIVEKA,
PRANAVAKSHARA KE MADHYE TENON HEE EKAA
TRIGUNA SWAMI JE KI ARATI JO KOI GAVE,
KAHATA SHIVAANANDA SWAMI
MANAVANCHITA PHALA PAVE
RUDHRAASTHAKA
NAMAMI SHAMISHANA NIRVANA RUPAM
VIBHUMA VYAPAKAM BRAHMAVEDA SWARUPAM
NIJAM NIRGUNAM NIRWIKALPAM NIRIHAM
CHIDAKASHA MAKASHA VASAM BHAJEHAM
NIRAKARAM OMKARAMULAM TURIYAM,
GIRAA GYANA GOTITAMESHAM GIRISHAM
KARALAM MAHAKALA KALAM KRIPALAM,
GUNAAGARA SANSARAPARAM NATOHAM
TUSHA RADRI SANKASHA GAURAM GABHIRAM
MANOBHUTA KOTIPRABHA SHRI SHARIRAM
SPHURANMAULI KALLOLINI CHARU GANGGA
LASADABHALA BALENDU KANTHE BHUJANGGA.
CHALATAKUNDLAM BHRU SUNETRAM VISHALAM,
PRASANANAM NILAKANTHAM DAYALAM.
MRIGADHISHA CHARMAAMBARAM MUNDAMALAM
PRIYAM SHANKARAM SARWANATHAM BHAJAMI
PRACHANDAM PRAKRISHTHAM PRAGALBHAM PARESHAM,
AKHANDAM AJAM BHANUKOTI PRAKASHAM.
TRIYAH SHULA NIRMULANAM SHULAPANIM,
BHAJEHAM BHAVAANIPATIM BHAVAGANYAM.
KALATITA KALYANA KALAPANTAKAKI
SADA SAJJNANANDADATA PURARI.
CHIDAANANDA SANDOHA MOHAA PAHARI,
PRASEDA PRASEDA PRABHO MANMATHARI.
NA YAVAD UMANATHA PADARAVINDAM,
BHAJAMTIHA LOKE PARE VA NARANAM
NA TAWATSUKHAM SHANTI SANTAPANASHAM
PRASIDA PRABHO SARVA BHUTADHIVASAM.
NA JANAMI YOGAM JAPAM NAIVA PUJAM,
NATOHAM SADA SARVADA SHAMBHU TUBHYAM.
JARA JANMA DUKHOWDYA TATAPYAMANAM,
PRABHO PAHI APANNA MAMISHA SHAMBHO
SHIVA PANCHAKSHARA STROTAM
NAGINDRAHARAYA TRILOCHANAYA
BHASMAANGARAGAYA MAHESHWARAYA,
NITYAAYA SHUDHAYA DIGAMBARAYA,
TASMAI NA KARAYA NAMAH SHIVAYA
MANDAKINI SALILA CHANDAN CHARTITAYA
NANDISHWARA PRAMATHANATHA MAHESHWARAYA
MANDARAPUSHPA BAHUPUSHPA SUPUJITAYA,
TASMAI MAKARAYA NAMAH SHIVAYA.
SHIVAYA GAURI VADANABJAVRINDA
SURYAYA DAKSHAAYADHWARA NASHAKAYA
SHRI NILAKANTHA VRISHDHWAJAYA,
TASMAI SHIKARAYA NAMAH SHIVAYA
VASHISHTHA KUMBHODAVA GAUTAMARYA,
MUNINDRA DEVAARCHITA SHEKHARAYA
CHANDRARKA VAISHVANARA LOCHANAYA,
TASMAI VAKARAYA NAMAH SHIVAYA
YAKSHA SWARUPAYA JATADHARAYA
PINAKA HASTAYA SANATANAYA,
DIVYAYA DEVAYA DIGAMBARAYA,
TASMAI YAKARAYA NAMAH SHIVAYA.
SHRI LINGASHTAKAM
BRHAMAMURARI SURARCHITA LINGAM
NIRMALA BHASHITA SHOBHITA LINGGAM
JANMAJA DUKHAVINASHAKA LINGGAM
DEVMUNI PARVARARCHITA LINGGAM
KAMDAHAM KARUNAKAR LINGGAM
RAVANADARPA VINASHANA LINGGAM
TATPRANAMAMI SADASHIVA LINGGA
SARVASUGANDHI SULEPIT LINGGAM
BUDHIVIVARDHANA KARAN LINGGAM
SIDHA SURA ASURAVANDITA LINGGAM
TATPRANAMAMI SADASIWA LINGGAM
KANAKA MAHAMANI BHUSITA LINGGAM
FANIPATI VESHTITA SHEDHITA LINGGAM
DAKSUYAGA VINASHAKA LINGGAM
TATPRANAMAMI SADASIWA LINGGAM
KUNKAMA CHANDANALEPIT LINGGAM
PANKAJAHARA SUSHOBHITA LINGGAM
SANCHITA PAPA VINASHANA LINGGAM
TATPRANAMANI SADASHIWA LINGGAM
DEVGANAARCHITA SEVITA LINGGAM
BHAVAIRBHAKTIBHIREVA CH LINGGAM
DINKARAKOTI PRABHAKARA LINGGAM
TATPRANAMAMI SADASHIWA LINGGAM
ASHTADALOPARI VESHTITA LINGGAM
SARVASAMUDRAVA KARANA LINGGAM
ASHTADARIDARA VINAASHITA LINGGAM
SURGURU SARVAR PUJIT LINGGAM
SURVANAPUSHPA SADARCHITA LINGGAM
PARATPRAM PARMATMAKA LINGGAM
TATPRANAMAMI SADASHIWA LINGGAM
DVADASHA JYOTIRLINGGA SLOKA
SHAURASHTRE SOMNATHAMA CH SHRISHAILE MALLIKARJUNAMA
UJJAINIYAM MAHAKALA MONKARAM MALESHVARAM
PARAYAM VAIDYANATHAM CH DAKINYAMA BHIMSHANKARAM
SETUBANDHE TU RAMESHAMA NAGESHAMA DARUKAVANE
VARANASYAMA TU VISHVESHAMA TRIYAMBKAM GAUTAMITATE
HIMALAYE TU KENDARAMA GHUSMESHAMA CH SHIVALAYE
EITANI JYOTIRLINGGANI SAYAM PRATHA CH PATHENNARHA
SAPATJANAMKRITAM PAPAM SMARENA VINSHYATI
UCAPKAN OM NAMAH SIWAYA 108 KALI
ARTI KATA
YAJNA :
UPACARA API DENGAN BERBAGAI MACAM PERSEMBAHAN
YAGA :
NAMA LAIN DARI YAJNA
DHUPA :
DUPA (WEWANGIAN YANG SEPERTI LIDI)
DIPA :
LAMPU YANG MENYALA, BAGIAN DARI PEMUJAAN
NAIVEDYA :
SEGALANYA YANG DIHATURKAN PADA TUHAN DALAM PEMUJAAN
JAPA :
MENGULANGI NAMA TUHAN PADA SAAT PEMUJAAN
DHYANA :
MEDITASI PADA TUHAN ATAU DEWA
SUKSHMA :
KECIL ATAU MIKRO
STHULA :
MAKRO, BESAR
PANCHABHUTA : LIMA UNSUR PERTIWI,
APAH, TEJA, VAYU, AKASHA; BUMI, AIR, UDARA DAN LANGIT (YANG TAK TERBATAS)
SUHAGANA :
WANITA YANG SUDAH MENIKAH, DIANGGAP SUCI
SHODASHA UPACHARA :
FORMAL, RITUAL PENYAMBUTAN, DELAPAN BELAS JUMLAHNYA SEPERTI DHUPA DAN DIPA.
BHASMA :
ABU SUCI, BIASANYA DIOLESKAN PADA DAHI DAN TUBUH PADA SAAT MENYIAPKAN PEMUJAAN.
TRIPUDRA :
TIGA GARIS LURUS DENGAN BHASMA MENGHIASI DAHI
VAMSA :
KETURUNAN
SWARUPA :
PENAMPAKAN
SAKARA :
DENGAN WUJUD
NIRAKARA :
TANPA WUJUD
SAGUNA :
DENGAN GUNA, SIFAT
NIRGUNA :
TANPA GUNA, ATAU SIFAT
DIKSHA :
PEMUJAAN YANG KETAT
RAKSHASA :
RAKSASA, MUSUH PARA DEWA, BIDADARI ATAU DEWI
MRUTYUNJAYA : IA
YANG MENAKLUKKAN KEMATIAN, JUGA NAMA DEWA SIWA
PRALAYA :
BANJIR
PANCHA INDRIYA : LIMA UNSUR ORGAN
PANCHA-TANMATRA: SABDHA, SPARSHA, RASA, RUPA, GANDHA;
TANMATRA, SUARA, SENTUHAN, RASA, PENAMPAKAN DAN BAU.
JNANENDRIA :
PANCHAINDRIA
KARMENDRIA :
ORGAN YANG MELAKUKAN LIMA JENIS TINDAKAN
ANANDA :
BERKAH KEBAHAGIAAN
MUHURTA :
MELAKUKAN PERBUATAN BAIK
MURTI :
PATUNG
UTSAWA MURTI : PATUNG YANG
DIBAWA PADA SAAT PROSESI DAN PATUNG ITU DIPUJA DENGAN BAIK.
DIKSA :
ARAH TIMUR LAUT DLL
PURUSHARTHA :
DHARMA, ARTHA, KAMA DAN MOKSHA. JUMLAHNYA EMPAT MERUPAKAN TUJUAN HIDUP, SUSUNAN
SUCI, UANG, KEINGINAN DAN PEMBEBASAN.
MUKTI :
PEMBEBASAN DARI IKATAN DUNIAWI, JUGA PEMBEBASAN DARI SIKLUS KELAHIRAN DAN
KEMATIAN.
CHINTANA :
PEMIKIRAN
KIRTANA :
MENYANYIKAN NYANYIAN SUCI DEWA-DEWI
SMARANA :
MENGINGAT
GAYANA :
MENYANYIKAN DENGAN INDAH
SHRAVANA :
MENDENGARKAN
SADHANA :
BERLATIH
SADHAKA :
PEMUJA YANG MELAKUKAN SADHANA
YUGA :
WAKTU YANG LAMA; ADA EMPAT YUGA: SATYA, TRETA, DWAPARA DAN KALIYUGA. SAAT INI
ADALAH KALIYUGA.
TRIGUNA :
SATWA, RAJAS, TAMAS MENJADI TIGA SIFAT: SATWIKA, RAJASIKA DAN TAMASIKA; SIFAT
YANG BAIK, AGRESIF DAN BODOH.
PURNA AWATARA : INKARNASI YANG LENGKAP
DAN PENUH.
HAVYA :
YANG DIPERSEMBAHKAN DALAM YAJNA KUNDIN; API YANG ADA DALAM RITUAL API.
ANUGRAH :
BERKAH TUHAN, YANG SECARA UMUM JUGA BERARTI BERKAH
KALPA :
WAKTU YANG LEBIH PANJANG DARI SEBUAH YUGA
MANVATARA :
PERIODE DIMANA MASING-MASING MANVANTARA MEMILIKI MANU TERSENDIRI, MASING-MASING
MANVANTARA SESUAI DENGAN NAMA JAMANNNYA.
ARDHANARISWARA: SETENGAH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DARI ISHWARA
AKSHAHAUINI : PASUKAN YANG
BESAR YANG TERDIRI DARI 21870 KERETA, BANYAK GAJAH, 65610 KUDA DAN 109350
PASUKAN.
TRILOKA :
SWARGA MARTYA DAN PATALA LOKA, SURGA, BUMI DAN DUNIA BAWAH.
KOSA :
UKURAN JAUH SAMA DENGAN SEKITAR SATU ATAU DUA MIL
YOJANA :
SEBUAH UKURAN YANG SAMA DENGAN EMPAT KOSA BESAR SEKITAR SEMBILAN MIL
ABHISHEKA :
UPACARA MEMERCIKKAN AIR PADA DEWA ATAU ORANG YANG DIANGKAT MENJADI RAJA.
KSHETRA :
LAPANGAN, TEMPAT ATAU TEMPAT PEMUJAAN.